Xilosa adalah monosakarida penyusun utama xilitol yang merupakan gula alkohol
termanis dengan karakteristik kemanisan dan bulk yang serupa dengan sukrosa. Xilitol
memiliki banyak kegunaan yaitu sebagai pemanis, pengawet dan peningkat rasa pada
bahan pangan. Kesadaran masyarakat akan kesehatan ikut mendorong peningkatan
permintaan xilitol begitu pula xilosa sebagai bahan bakunya. Biomassa lignoselulosa
berpotensi sebagai sumber xilosa melalui proses yang dikenal dengan biorefinery karena
memiliki kandungan hemiselulosa yang cukup tinggi. Biomassa tergolong ke dalam salah
satu sumber energi baru dan terbarukan yang sangat melimpah di Indonesia, tetapi
penggunaannya belum optimal. Oleh karena itu, Indonesia memiliki potensi besar sebagai
negara produsen xilosa apabila konsep biorefinery ini berhasil diimplementasikan.
Penelitian ini dilakukan berbasis pada studi literatur dari percobaan penerapan produksi
xilosa dari biomassa lignoselulosa yang sudah dilakukan sebelumnya. Mula-mula, data
percobaan ini akan digunakan untuk memetakan pengaruh kondisi operasi dan jenis
perlakuan awal terhadap perolehan xilosa dalam hidrolisis biomassa. Kemudian,
pemodelan sederhana akan dikembangkan untuk membentuk korelasi antara kondisi
operasi dan jenis biomassa terhadap perolehan xilosa. Pemodelan akan meninjau konsep
biorefinery yang memanfaatkan perlakuan awal dan hidrolisis asam serta perlakuan awal
hidrotermal yang dilanjutkan dengan hidrolisis enzimatik. Nantinya diharapkan model
yang dibentuk mampu digunakan untuk memprediksi jumlah xilosa yang akan diperoleh
dari hidrolisis biomassa lain pada suatu kondisi operasi tertentu.
Hasil pemodelan pengaruh kondisi operasi dan faktor lignin terhadap perolehan xilosa
pada perlakuan awal dan hidrolisis asam biomassa menghasilkan persamaan z = -3115 +
833,4 log x + 2137 y - 78,81 (log x)2 – 309,4 y2 -122,9 y log x. Sedangkan, pemodelan
pengaruh kondisi operasi terhadap perolehan xilosa pada perlakuan awal hidrotermal dan
hidrolisis enzim menghasilkan persamaan y = -124,66 + 51,3 log x – 7,44 (log 0,0108x)2.
Perpustakaan Digital ITB