digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Audri Silvianti Wasilah
PUBLIC Alice Diniarti

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang amat serius yang ditularkan pada manusia melalui vektor Ae. aegypti yang telah terinfeksi virus dengue. Pengendalian vektor DBD masih menggunakan insektisida karena dinilai efektif. Namun, dalam mengendalikan suatu hama penting untuk mengetahui status resistensi insektisida secara berkala agar dapat meminimalkan ketidakefektifan penggunaan insektisida yang digunakan dalam jangka panjang. Penting pula digunakan nyamuk rentan sebagai strain pembanding dalam mengkategorikan resistensi. Berdasarkan hal ini, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui status kerentanan/resistensi larva Ae. aegypti strain Bandung, Bogor, Tasikmalaya dan Magelang terhadap temefos 1 mg/L dan permetrin 0,75% pada tahun 2019- 2020, yang dibandingkan dengan strain standar rentan insektisida VCRU dan Bora-bora. Penelitian ini mengacu pada metode uji standar WHO dengan menggunakan larva dan Ae. aegypti dewasa sebanyak 25 ekor. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa, nilai LT50 larva terhadap temefos strain Bogor, Bandung, Tasikmalaya dan Magelang berturut-turut adalah 30,73; 36,12; 35,46; dan 52,59. Sedangkan strain standar VCRU 35,44 dan Bora-bora 18,714. Sehingga didapatkan nilai ???????????????? larva strain lapangan (Bogor, Bandung, Tasikmalaya, dan Magelang) jika dibandingkan dengan VCRU berkisar 0,867-1,483. Sedangkan jika dibandingkan dengan Bora-Bora nilai ???????????????? larva berkisar antara 1,642-2,810 atau semua strain lapangan dinilai low resistance. Pada uji dewasa, nilai LT50 yang didapatkan adalah 11,29, 6,91, 4,88, dan 19,69. Sedangkan strain standar VCRU 5,40 dan Bora-bora 0,51. Sehingga, jika dibandingkan dengan VCRU, strain Bandung, Bogor, dan Magelang berstatus low resistance dengan ???????????????? di rentang 1,27-3,64. Sedangkan Tasikmalaya dinilai rentan. Jika dibandingkan dengan strain standar Bora-Bora, seluruh strain berstatus high resistance dengan nilai ???????????????? 10,42-38,01 kecuali strain Tasikmalaya dengan status moderate resistance bernilai 9,42 kali. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bila dibandingkan dengan strain Bora bora seluruh strain baik larva maupun dewasa telah resisten. Tetapi bila pembandingnya adalah strain VCRU, tidak semuanya resisten.