Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang amat serius yang ditularkan
pada manusia melalui vektor Ae. aegypti yang telah terinfeksi virus dengue. Pengendalian
vektor DBD masih menggunakan insektisida karena dinilai efektif. Namun, dalam
mengendalikan suatu hama penting untuk mengetahui status resistensi insektisida secara
berkala agar dapat meminimalkan ketidakefektifan penggunaan insektisida yang digunakan
dalam jangka panjang. Penting pula digunakan nyamuk rentan sebagai strain pembanding
dalam mengkategorikan resistensi. Berdasarkan hal ini, maka dilakukan penelitian untuk
mengetahui status kerentanan/resistensi larva Ae. aegypti strain Bandung, Bogor,
Tasikmalaya dan Magelang terhadap temefos 1 mg/L dan permetrin 0,75% pada tahun 2019-
2020, yang dibandingkan dengan strain standar rentan insektisida VCRU dan Bora-bora.
Penelitian ini mengacu pada metode uji standar WHO dengan menggunakan larva dan Ae.
aegypti dewasa sebanyak 25 ekor. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa, nilai LT50
larva terhadap temefos strain Bogor, Bandung, Tasikmalaya dan Magelang berturut-turut
adalah 30,73; 36,12; 35,46; dan 52,59. Sedangkan strain standar VCRU 35,44 dan Bora-bora
18,714. Sehingga didapatkan nilai ???????????????? larva strain lapangan (Bogor, Bandung, Tasikmalaya,
dan Magelang) jika dibandingkan dengan VCRU berkisar 0,867-1,483. Sedangkan jika
dibandingkan dengan Bora-Bora nilai ???????????????? larva berkisar antara 1,642-2,810 atau semua
strain lapangan dinilai low resistance. Pada uji dewasa, nilai LT50 yang didapatkan adalah
11,29, 6,91, 4,88, dan 19,69. Sedangkan strain standar VCRU 5,40 dan Bora-bora 0,51.
Sehingga, jika dibandingkan dengan VCRU, strain Bandung, Bogor, dan Magelang berstatus
low resistance dengan ???????????????? di rentang 1,27-3,64. Sedangkan Tasikmalaya dinilai rentan. Jika
dibandingkan dengan strain standar Bora-Bora, seluruh strain berstatus high resistance
dengan nilai ???????????????? 10,42-38,01 kecuali strain Tasikmalaya dengan status moderate resistance
bernilai 9,42 kali. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bila dibandingkan dengan strain Bora
bora seluruh strain baik larva maupun dewasa telah resisten. Tetapi bila pembandingnya
adalah strain VCRU, tidak semuanya resisten.