Abstrak - Bilqis Naura Safira Rizam
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Resistensi obat menjadi penyebab utama kematian akibat kanker payudara, dengan mekanisme resistensi yang paling banyak ditemui melibatkan protein MDM2 yang menginhibisi p53. Untuk mengatasi ini, diperlukan pengobatan baru yang bukan hanya menargetkan MDM2, tetapi juga jalur persinyalan lainnya untuk mengurangi risiko resistensi. MiR-204 diprediksi dapat menargetkan mRNA PIK3CB dan CCND1 yang berperan dalam hulu dan hilir jalur persinyalan PI3K/AKT sehingga menjadi molekul yang potensial untuk digunakan dalam mengatasi permasalan resistensi ini. Untuk menghindari degradasi oleh nuklease, miR-204 dienkapsulasi dengan DOTAP (1,2-dioleoyl-3-trimethylammonium propane) sebagai sistem penghantaran. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini mengetahui pengaruh pemberian miR-204 terenkapsulasi DOTAP terhadap kesintasan lini sel kanker payudara (MCF-7) dan level mRNA PIK3CB dan CCND1. Penelitian ini dimulai dengan mengarakterisasi miR-204 yang dienkapsulasi DOTAP yang meliputi pengamatan morfologi dan pengukuran diameter. DOTAP juga diuji sitotoksisitasnya dengan uji MTT (3-(4,5-dimethylthiazol-2-yl)-2,5-diphenyltetrazolium bromide). Sitotoksisitas miR-204 terenkapsulasi DOTAP juga diuji dan dibandingkan dengan DOTAP kosong serta Paclitaxel. Internalisasi miR-204 diamati pada jam ke-24 dan 48 setelah perlakuan. Perubahan level mRNA PIK3CB dan CCND1 dianalisi dengan RT-qPCR. Hasil penelitian menunjukkan DOTAP memiliki bentuk bulat dan berdiameter 37,84 – 295,3 nm, sedangkan miR-204 terenkapsulasi DOTAP berdiameter 151,57 – 454,69 nm. Bentuk dan ukuran nanopartikel ini sesuai dengan kriteria ideal sistem penghantaran. Dari hasil uji MTT DOTAP, konsentrasi 20 ?g/mL dapat digunakan untuk mengenkapsulasi miR-204. Viabilitas sel MCF-7 yang diberi miR-204 terenkapsulasi DOTAP lebih rendah secara signifikan (p<0,05) dibandingkan sel yang diberi DOTAP kosong dan tidak berbeda signifikan (p>0,05) dibandingkan sel yang diberi Paclitaxel. Pada uji internalisasi, MiR-204 juga teramati berhasil masuk ke dalam sel kanker MCF-7 pada jam ke-24 pengamatan dan menyebabkan kematian 48 jam setelah perlakuan. Selanjutnya, dari analisis RT-qPCR didapatkan level mRNA PIK3CB dan CCND1 mengalami penurunan secara signifikan (p<0,05) pada sel yang diberi miR-204 terenkapsulasi DOTAP dibandingkan dengan DOTAP kosong serta memiliki penurunan ekspresi yang tidak berbeda signifikan (p>0,05) dengan Paclitaxel. Secara keseluruhan, dapat disimpulkan miR-204 terenkapsulasi DOTAP mampu menurunkan kesintasan sel dan menurunkan mRNA PIK3CB dan CCND1 pada lini sel kanker MCF-7.