digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Firman Firdaus
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

Dalam rangka memulihkan kondisi lingkungan yang rusak akibat aktivitas pertambangan. PT Freeport Indonesia telah melakukan kegiatan reklamasi selama kurang lebih 20 tahun di area Grasberg. Area Grasberg yang terbagi kedalam dua zona yaitu alpin (>4000 mdpl) dan subalpin (2400-4000 mdpl) dan memiliki kondisi iklim yang ekstrem. Suhu udara berkisar 8-22oC dan bahkan bisa mencapai titik beku (-2oC sampai -5oC) dengan curah hujan tinggi (7000 mm/tahun). Kondisi tersebut menyebabkan tidak semua jenis flora dan fauna mampu bertahan hidup. Kegiatan reklamasi yang dilakukan di Grasberg menghasilkan vegetasi dengan umur berbeda-beda sehingga kondisi ini memungkinkan untuk dilakukan kajian perkembangan vegetasi menggunakan pendekatan chronosequence. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji perkembangan vegetasi menggunakan pendekatan chronosequence di area reklamasi Grasberg PTFI dan membandingkan pola perkembangan vegetasi yang terbentuk antara zona alpin dan subalpin. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari perusahaan yang berisi data hasil pengamatan vegetasi di area reklamasi Grasberg dari tahun 2016-2019 meliputi tujuh tapak reklamasi di zona alpin (umur 7, 8, 10 16, dan 17 tahun), dua tapak reference di zona alpin, enam tapak reklamasi di zona subalpin (umur 6, 7, 8, 9, 10, dan 20 tahun), serta dua tapak reference di zona subalpin. Data vegetasi berasal dari pengamatan pada 332 plot berukuran 3x3 m2. Data tersebut dianalisis menggunakan parameter biodiversitas serta analisis multivariat ordinasi NMDS (Non-Metric Multidimensional Scaling) dan uji ANOSIM menggunakan software PRIMER 7.0. Analisis tersebut digunakan untuk mengkaji sejauh mana perkembangan vegetasi yang terbentuk. Hasil analisis komposisi vegetasi menunjukkan bahwa pada area Grasberg terdapat 53 spesies dari 23 famili. Asteraceae adalah famili yang paling banyak ditemukan. Bentuk/tingkatan hidup yang ditemukan diantaranya lumut, paku, jamur, herba, perdu, dan semai dengan bentuk hidup herba mendominasi sebanyak 63%. Keanekaragaman pada zona alpin bertambah seiring bertambahnya umur tapak. Namun pada zona subalpin mengalami penurunan pada tapak umur (7, 8, 9, dan 10 tahun). Spesies Deschampsia klossii (herba) mendominasi di semua tapak, kecuali pada tapak umur enam tahun (subalpin) yang didominasi oleh Bryum sp (lumut). Hasil Analisis Multivariat Ordinasi NMDS (Non-Metric Multidimensional Scaling) pada area reklamasi Grasberg baik alpin dan subalpin menunjukkan terdapat perbedaan pola perkembangan vegetasi. Uji ANOSIM menunjukkan bahwa pola perbedaan perkembangan vegetasi antara zona alpin dan subalpin berbeda nyata.