Rumput gandum (Wheatgrass) atau nama latinnya Tricum aestivum salah satu tanaman
yang memiliki kandungan antioksidan. Rumput gandum (Wheatgrass) dapat dibudidayakan
sebagai komoditas microgreens dengan menggunakan sistem pencahayaan lampu merah dan
biru. Budidaya tanaman dengan asupan cahaya merah dapat meningkatkan biomassa,
kandungan fenolik dan aktivasi sistem antioksidan. Sementara itu asupan cahaya biru dapat
meningkatkan sintesis klorofil, kandungan fenolik, dan kandungan vitamin C. Untuk mencapai
hasil yang maksimal dapat diberikan kombinasi dari kedua cahaya tersebut. Akan tetapi rasio
yang digunakan harus dipilih dengan teliti, sebab pemberian cahaya biru yang tidak tepat dapat
mengurangi kualitas dan kuantitas tanaman. Kualitas dan intensitas cahaya yang diperoleh akan
mempengaruhi secara langsung pertumbuhan dan komposisi kimia tanaman, sehingga faktor
tersebut dapat dimodifikasi untuk memperoleh komposisi yang diinginkan untuk aplikasi
tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perlakuan terbaik untuk biomassa dan
kandungan antioksidan. Kombinasi cahaya merah dan biru berpengaruh pada laju pertumbuhan
tanaman, berat segar, dan kadar klorofil pada rumput gandum. Berdasarkan uji LSD pada berat
segar, perlakuan kontrol berbeda nyata dengan perlakuan A (91% merah + 9% biru) dan B
(83% merah + 17% biru). Pada parameter antioksidan, perlakuan B(83 merah + 17% biru)
memberikan kadar antioksidan tertinggi dibandingkan dengan perlakuan A (91% merah + 9%
biru),C (47% merah + 53% biru), D (35% merah + 65% biru) dan Kontrol. Kemudian
berdasarkan uji LSD memiliki pengaruh yang sama.