digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Kata kunci: Windy Talitha Azura
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Perkembangan teknologi dan industri yang pesat memberikan dampak bagi kehidupan. Meningkatnya aktivitas manusia menciptakan masalah terhadap lingkungan seperti polusi cahaya dan polusi udara. Sebuah studi baru yang mendokumentasikan polusi cahaya di seluruh dunia menemukan bahwa lebih dari 80% populasi dunia hidup di bawah polusi cahaya. Amerika Serikat dan Eropa bahkan mengalami kondisi yang lebih buruk lagi, dengan 99% penduduknya mengalami sky glow di malam hari. Pada tahun 2019, Indonesia menduduki peringkat ke-6 sebagai negara dengan polusi udara tertinggi dari 98 negara pesaing lainnya di seluruh dunia, dengan tingkat PM2,5 mencapai angka 141 AQI atau 5 kali lipat lebih tinggi dari rekomendasi paparan World Health Organization (WHO). Polusi cahaya dan polusi udara merupakan permasalahan global yang dampaknya tidak hanya dirasakan oleh manusia, tetapi juga berdampak kepada hewan dan tumbuhan. Pada Tugas Akhir ini, akan dilakukan analisis mengenai kecerahan langit malam dan kualitas udara dengan lokasi di atap Gedung Center for Advanced Sciences (CAS), Kampus Ganesha, Institut Teknologi Bandung. Pengambilan data kecerahan langit dilakukan menggunakan perangkat Unihedron Sky Quality Meter (SQM), sedangkan kadar polusi udara diketahui dengan sensor PurpleAir. Selama 7 (tujuh) bulan pengamatan, yaitu bulan Oktober 2023 sampai Mei 2024, tingkat polusi cahaya menunjukkan tren korelasi linier dengan kadar polusi udara, baik menggunakan indikator PM2,5 ataupun PM10. Hasil lainnya adalah tingkat polusi udara siang hari lebih besar dibandingkan malam hari. Kadar PM2,5 pada rentang jam 6-7 pagi mencapai maksimum 290 ?g/m3 atau berada dalam kategori berbahaya menurut Nilai Ambang Batas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).