Diabetes merupakan salah satu penyakit yang menjadi perhatian pemerintah Indonesia
saat ini. Pada tahun 2017, kasus diabetes di Indonesia yang tercatat oleh International
Diabetes Federation mencapai lebih dari 10 juta. Tingginya angka tersebut
mengakibatkan pengeluaran untuk pengobatan diabetes dan komplikasinya pun
menjadi tinggi. Untuk menekan jumlah pengeluaran, perlu untuk dilakukan kontrol
secara teratur. Saat ini pemantauan diabetes dilakukan dengan mengukur kadar glukosa
dalam darah dan kadar HbA1c. Pengukuran kadar glukosa menunjukkan konsentrasi
gula darah pada saat dilakukan uji, sedangkan pengukuran HbA1c memberikan hasil
rata-rata gula darah dalam rentan waktu dua sampai tiga bulan. Pemantauan HbA1c
sekarang ini masih mahal dan tidak mudah sehingga metodenya belum tersebar dan
digunakan secara umum di Indonesia, terutama di daerah bukan kota. Untuk
menyelesaikan masalah tersebut, maka pada tugas akhir ini dirancang alat untuk
mengukur kadar HbA1c secara non-invasif, murah, dan portable. Metode yang
diajukan adalah dengan cara spektroskopi. Dalam perancangan, alat ini dibagi menjadi
tiga bagian besar, yaitu: pre-processing analog, pre-processing digital, dan konversi
sinyal & display. Tugas akhir ini memiliki fokus pada konversi sinyal & display. Untuk
mengkonversi sinyal dari hasil spektroskopi ke konsentrasi HbA1c, dapat dilakukan
dengan pendekatan statistik dan dengan pendekatan machine learning. Berdasarkan
hasil tinjauan dari studi yang sudah ada, tugas akhir ini mengambil pendekatan machine
learning. Dari studi literatur mengenai perbandingan regresi linear dengan artificial
neural network, dengan menggunakan principal component untuk keduanya,
ditemukan bahwa artificial neural network memberikan hasil yang superior.Untuk
penyelesaian masalah mobilitas dan kemudahan alat, maka hasil model konversi nilai
diimplementasikan pada perangkat smartphone. Pada tugas akhir ini dikembangkan
metode konversi menggunakan machine learning, dengan pendekatan data science,
dan kemudian diimplementasikan pada Android. Karena keterbatasan yang disebabkan
pandemi COVID-19, pelaksanaan realisasi dan pengujian tugas akhir ini masih
menggunakan data sintetis. Pengembangan lebih lanjut dapat melakukan realisasi dan
pengujian dari data HbA1C pasien langsung. Pembuatan data sintetik sebanyak 95 data
berhasil dilakukan. Perangkat lunak konversi nilai menghasilkan nilai mean absolute
error sebesar 0.055 atau relatif error sebesar 1.099% pada dataset test.