Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi ketidakseimbangan dalam penentuan unit
prioritas implementasi smart meter Advanced Metering Infrastructure (AMI) di PT
PLN (Persero) UIW Bangka Belitung. Metode berbasis demografis dan geografis
yang digunakan saat ini sering kali tidak mencerminkan kebutuhan operasional,
sehingga inefisien dalam alokasi sumber daya dan anggaran.
Penelitian ini mengusulkan pendekatan berbasis machine learning dengan K-Means
untuk klasifikasi wilayah dan Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk prioritisasi
klaster. Data yang dianalisis meliputi jumlah clear tamper, penggantian meter, dan
pelanggaran per pelanggan dari tahun 2016 hingga 2023. Dataset dibagi ke dalam
empat periode: keseluruhan data, sebelum COVID-19 (2016–Maret 2020), saat
COVID-19 (Maret 2020–Maret 2022), dan setelah COVID-19 (April 2022–
Desember 2023).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode ini mampu memberikan rekomendasi
prioritas berbasis data yang lebih akurat pada setiap periode. Pendekatan ini
diharapkan meningkatkan efisiensi alokasi sumber daya, mempercepat
implementasi teknologi AMI, dan meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap
transformasi digital di sektor energi.