Sebagai perusahaan penyedia sekaligus pengelola tenaga listrik, PT PLN (Persero)
terus melakukan inovasi untuk menciptakan listrik yang andal dan efisien.
Ditengah permintaan konsumsi listrik yang semakin meningkat serta untuk
meningkatkan efisiensi operasional, PLN membangun gas-insulated switchgear
(GIS) pada sistem penyaluran. GIS merupakan sebuah teknologi yang diklaim
memiliki bebas pemeliharaan dan hanya memerlukan inspeksi fisik rutin dengan
pemeliharaan secara menyeluruh (overhaul) yang sudah ditentukan waktunya oleh
pabrikan. Namun, terdapat kondisi anomali yang menjadi indikasi adanya
pemburukan yang tidak terdeteksi hingga menyebabkan gangguan sistem. Maka
dari itu, perlu diketahui faktor yang menyebabkan pemburukan kondisi serta
potensi terjadinya anomali.
Pada penelitian ini, sebuah metode yang berbasis machine learning diperkenalkan
sebagai untuk mengetahui prediksi terjadinya anomali pada GIS. Berdasarkan data
historis berupa kualitas dielektrik dan karakteristik tiap kompartemen GIS
diekstraksi dengan algoritma jaringan saraf tiruan atau artifical neural network
(ANN). Kombinasi dari hasil pengukuran kualitas gas yang berfungsi sebagai
isolasi serta karakteristik kompartemen GIS diklasifikasikan sehingga
menghasilkan keluaran berupa kondisi normal atau anomali. Menggunakan data
yang diperoleh dari tiga ribu tiga ratus sembilan puluh satu baris data yang
bersumber dari area Jawa Timur dan Bali, tingkat efektivitas terbaik dari metode
yang digunakan dapat dibuktikan dengan uji sampel, perbandingan metode, dan
validasi silang dari area yang lain. Sehingga diketahui hierarki permodelan yang
terbaik dan mampu menghasilkan prediksi anomali yang valid.