digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penuntasan buta huruf masih menjadi fokus pemerintah untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sebanyak 3,29 juta penduduk Indonesia masih buta huruf berdasarkan survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik pada tahun 2018. Angka tersebut dapat dikurangi dengan mengasah keterampilan membaca anak usia dini. Perkembangan keterampilan membaca anak dimulai sejak usia 2 tahun hingga dapat membaca lancar pada usia 7 tahun. Perkembangan ini diikuti oleh perkembangan fisik yang pesat yang telah terkoordinasi dengan baik sehingga anak siap belajar mengembangkan kemampuan dirinya. Pemanfaatan serious game untuk mengasah keterampilan membaca dapat berkontribusi untuk meningkatkan hasil belajar membaca pada anak usia dini. Serious game dikembangkan dengan menyeimbangkan unsur hiburan dan unsur pembelajaran dengan menerapkan procedural content generation. Selain itu, game juga menerapkan berberapa tingkat kesulitan agar game memiliki tantangan yang beragam. Level pada game disusun berdasarkan matriks ajar untuk keterampilan membaca sehingga membantu pemain dalam belajar membaca. Pengujian game dilakukan pada anak usia 6-8 tahun melalui dua kali pengujian. Reaksi anak-anak terhadap game menunjukkan bahwa game yang diusulkan cukup diterima untuk variabel yang diujikan, yaitu learning, engagement, immersion, challange, skill, concentration, goal clarity, feedback, dan autonomy dengan nilai rata-rata > 4. Rata-rata hasil belajar pada kedua pengujian juga mengalami peningkatan dari 84,29 menjadi 91,23. Nilai uji N-Gain diperoleh sebesar 0,44 atau berada pada kategori sedang sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran keterampilan membaca menggunakan game cukup meningkatkan efektivitas belajar pada anak-anak.