Penuntasan buta huruf masih menjadi fokus pemerintah untuk mewujudkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Sebanyak 3,29 juta penduduk Indonesia masih buta huruf
berdasarkan survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik pada tahun 2018. Angka tersebut
dapat dikurangi dengan mengasah keterampilan membaca anak usia dini. Perkembangan
keterampilan membaca anak dimulai sejak usia 2 tahun hingga dapat membaca lancar pada
usia 7 tahun. Perkembangan ini diikuti oleh perkembangan fisik yang pesat yang telah
terkoordinasi dengan baik sehingga anak siap belajar mengembangkan kemampuan dirinya.
Pemanfaatan serious game untuk mengasah keterampilan membaca dapat berkontribusi untuk
meningkatkan hasil belajar membaca pada anak usia dini.
Serious game dikembangkan dengan menyeimbangkan unsur hiburan dan unsur pembelajaran
dengan menerapkan procedural content generation. Selain itu, game juga menerapkan
berberapa tingkat kesulitan agar game memiliki tantangan yang beragam. Level pada game
disusun berdasarkan matriks ajar untuk keterampilan membaca sehingga membantu pemain
dalam belajar membaca. Pengujian game dilakukan pada anak usia 6-8 tahun melalui dua kali
pengujian. Reaksi anak-anak terhadap game menunjukkan bahwa game yang diusulkan cukup
diterima untuk variabel yang diujikan, yaitu learning, engagement, immersion, challange, skill,
concentration, goal clarity, feedback, dan autonomy dengan nilai rata-rata > 4. Rata-rata hasil
belajar pada kedua pengujian juga mengalami peningkatan dari 84,29 menjadi 91,23. Nilai uji
N-Gain diperoleh sebesar 0,44 atau berada pada kategori sedang sehingga dapat dikatakan
bahwa pembelajaran keterampilan membaca menggunakan game cukup meningkatkan
efektivitas belajar pada anak-anak.
Perpustakaan Digital ITB