digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia adalah negara beriklim tropis yang memiliki beraneka ragam jenis fauna, bahkan tingkat keaneka ragamannya sangat tinggi dibandingkan negara lain, jumlah spesies faunanya mencapai 2.215 spesies (Departemen Kehutanan dan Perkebunan, 1999) mulai dari hewan endemik hingga biota lautnya. Salah satunya adalah kerang simping yang merupakan biota laut dengan kemampuan bertahan hidup dan berkembang biak dalam tekanan ekologis yang tinggi tanpa mengalami gangguan tertentu. Kerang simping bersifat kosmopolitan (dapat ditemui di perairan manapun), dan bernilai ekonomi sebagai sumber makanan, tapi sangat disayangkan, cangkang kerang yang tebuang menjadi salah satu limbah perusak lingkungan. Cangkang kerang simping memiliki visual yang menarik sehingga banyak dimanfaatkan dalam pembuatan kerajinan produk interior terutama di daerah Pesisir bagian Utara Jawa Timur, namun hingga saat ini pengrajin cangkang kerang simping belum banyak memiliki variasi desain karena pengembangan desain produknya yang masih terbatas. Pengolahan limbah cangkang kerang simping dalam laporan ini menggunakan teknik Adhesive-bonding, sebuah teknik pengikatan dan pemadatan jaringan selulosa dengan media perekat sehingga membentuk material bukan tenun yang memadat, menyusutkan dengan pemberian kelembapan, dan tekanan. Proses tersebut memungkinkan optimalisasi potensi dari limbah cangkang kerang simping baik dari segi fungsional maupun estetis. Kelebihan maupun kekurangan dari eksplorasi dan eksperimen yang dilakukan menghadirkan kebaruan dalam bentuk produk pencahayaan yang akan bersaing di pasar serta dapat menjadi panduan bagi perancangan dan pengembangan alternatif material di masa kedepannya.