Tokopedia adalah perusahaan teknologi Indonesia dengan misi mencapai
pemerataan ekonomi secara digital. Tokopedia melihat peluang bisnis baru dengan
meluncurkan layanan pemenuhan pesanan atau fulfillment service. Namun, layanan
fulfillment service memiliki masalah pada tingkat pesanan yang dibatalkan
meningkat seiring dengan peningkatan jumlah pesanan dan tingkat pesanan
inbound yang melebihi batas waktu tergolong tinggi. Masalah ini disebabkan oleh
proses bisnis yang belum terstandardisasi. Oleh karena itu, pihak Tokopedia
membutuhkan perbaikan proses bisnis dengan business process improvement yang
diharapkan dapat memperbaiki layanan fulfillment service.
Perbaikan proses bisnis menggunakan metodologi model-based and integrated
process improvement. Berdasarkan hasil kuesioner self-assessment strategy,
strategi organisasi yang ditentukan adalah operational excellence. Pemahaman
proses dilakukan dengan observasi langsung dan wawancara stakeholder. Pemetaan
proses bisnis dilakukan dengan process classification framework untuk analisis
dengan benchmarking best practices, value added assessment dan cross functional
flowchart untuk memetakan aktivitas setiap individu atau kelompok. Berdasarkan
hasil value added assessment yang dilakukan bersama dengan senior lead
fulfillment, kinerja proses bisnis terdiri dari 36,56% proses real value added, 6,45%
proses business value added, dan 56,99% proses non value added. Perbaikan proses
bisnis dengan systematic reengineering menghasilkan 4 usulan perbaikan dalam
bentuk project charter melalui pengembangan warehouse management system
beserta pengadaan mobile device, portable printer, konveyor bersensor, dan forklift