Perpustakaan Digital ITB

Salah satu aspek kehidupan yang telah terdisrupsi oleh transformasi digital adalah finansial. Kini, transaksi tanpa uang tunai semakin marak di Indonesia. Selain itu, hampir setiap bank sudah memiliki mobile banking atau aplikasi mobile perbankan digital. Namun, tidak semua golongan masyarakat dapat mengakses layanan perbankan dengan mudah. Salah satu golongan ini adalah masyarakat penyandang disabilitas, khususnya penyandang tunanetra. Penyandang tunanetra sering dipersulit dan mendapat diskriminasi saat membuka rekening bank. Terlebih lagi, mobile banking atau aplikasi mobile perbankan digital yang ada sekarang memiliki aksesibilitas yang rendah bagi para penyandang tunanetra. Oleh karena itu, tugas akhir ini membahas perancangan interaksi pengguna dari aplikasi mobile perbankan digital dengan metode inclusive design agar dapat digunakan dengan baik oleh masyarakat seluas mungkin, termasuk penyandang tunanetra. Riset pada perancangan ini menggunakan metode kuesioner dan wawancara. Rancangan aplikasi mobile perbankan digital mendukung kegiatan pengguna dari mendaftar rekening sampai melakukan aktivitas perbankan dalam aplikasi yang ditambahkan voice user interface (VUI). Hasil dari tugas akhir ini berbentuk high-fidelity prototype dengan kriteria keberhasilan usability dan user experience. Kriteria keberhasilan tersebut diukur melalui kuesioner System Usability Scale (SUS), Single Ease Question (SEQ), dan wawancara. Hasil pengujian menunjukan bahwa prototipe aplikasi telah mencapai usability goals dengan baik, yaitu efektif untuk digunakan (completion rate sebesar 100%) dan mudah dipelajari (rata-rata skor SEQ sebesar 6,84 pada skala 1 sampai 7). Selain itu, prototipe aplikasi juga mencapai user experience goals, yaitu membantu (skor aspek helpful sebesar 4,8 pada skala 1 sampai 5) dan memuaskan pengguna (rata-rata skor SUS sebesar 88 pada skala 1 sampai 100).