digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau ‘Telkom’ adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang penyediaan produk dan jasa telekomunikasi. Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi digital menyongsong era dan perjalanan baru di mana terjadi transformasi digital seperti nampak pada kinerja dan prospek bisnis. Telkom juga menunjukkan komitmen yang kuat untuk mengembangkan sumber daya manusianya di dalam menghadapi era digital. Riset ini diselenggarakan dengan tujuan membangun sebuah model untuk mengukur kesiapan kapabilitas digital (DCR) Telkom, khususnya dari aspek sumber daya manusia. Model yang dibangun akan diimplementasikan untuk mengukur nilai DCR dengan studi kasus pada Telkom Regional (TREG) III Jawa Barat. Dari studi pustaka, DCR didefinisikan sebagai model pengukuran untuk menentukan apakah seseorang memiliki elemen-elemen yang dibutuhkan sebagai kapabilitas digital. Kapabilitas digital dibutuhkan untuk mendukung strategi digital untuk kesuksesan transformasi digital. Terdapat tiga aspek dari kapabilitas digital: penguasaan pengetahuan akan aspek teknologi, keterampilan yang dibutuhkan, dan sikap/perilaku di dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Berlandaskan pendekatan teoretikal dan praktikal, model DCR pun dibangun. Model DCR terdiri atas 24 dimensi dari aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Untuk mengukur nilai DCR, model tersebut diterjemahkan ke dalam sebuah kuesioner dengan 72 pernyataan di mana responden memberikan jawaban dalam Skala Likert dari satu hingga enam. Dengan demikian, nilai DCR akan dihitung berdasarkan nilai rata-rata dari setiap dimensi. Kuesioner telah didistribusikan pada lingkungan TREG III dan hasilnya telah dikompilasi. Setelah dihitung, nilai DCR secara keseluruhan adalah 4.79 atau ‘Sangat Baik’. Akan tetapi terdapat catatan penting sebagai langkah perbaikan untuk kedelapan dimensi pada aspek pengetahuan. Di samping nilai secara umum, terdapat juga hasil yang lebih spesifik berdasarkan pembagian profil responden per jenjang karir, bidang pekerjaan, dan rentang usia. Hasil yang didapat telah dianalisa, didiskusikan, dan diberikan saran perbaikan bagi TREG III untuk mempertahankan dan meningkatkan nilai DCR yang sudah diperoleh saat ini. Dapat disimpulkan bahwa riset telah berhasil dijalankan dan memenuhi ketiga tujuan penelitian. Model DCR telah dibangun, terdapat rencana implementasi dalam bentuk kuesioner sebagai alat bantu pengukuran, dan nilai DCR telah diperoleh. Baik model DCR dan hasil yang diperoleh masih memiliki keterbatasan berdasarkan cakupan penelitian. Validitas dan reliabilitas model telah diuji dan dapat membuka peluang baru untuk mengembangkan penelitian kepada konteks Telkom yang lebih luas, industri telekomunikasi pada umumnya, dan bahkan kepada bidang industri lainnya.