2020_TS_PP_Ezra Hizkia Nathanael_1-Abstrak.pdf
]
PUBLIC Yose Ali Rahman Ezra Hizkia Nathanael.pdf
]
PUBLIC Yose Ali Rahman
PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau ‘Telkom’ adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang bergerak pada bidang penyediaan produk dan jasa telekomunikasi. Telkom sebagai
perusahaan telekomunikasi digital menyongsong era dan perjalanan baru di mana terjadi
transformasi digital seperti nampak pada kinerja dan prospek bisnis. Telkom juga menunjukkan
komitmen yang kuat untuk mengembangkan sumber daya manusianya di dalam menghadapi era
digital. Riset ini diselenggarakan dengan tujuan membangun sebuah model untuk mengukur
kesiapan kapabilitas digital (DCR) Telkom, khususnya dari aspek sumber daya manusia. Model
yang dibangun akan diimplementasikan untuk mengukur nilai DCR dengan studi kasus pada
Telkom Regional (TREG) III Jawa Barat.
Dari studi pustaka, DCR didefinisikan sebagai model pengukuran untuk menentukan apakah
seseorang memiliki elemen-elemen yang dibutuhkan sebagai kapabilitas digital. Kapabilitas digital
dibutuhkan untuk mendukung strategi digital untuk kesuksesan transformasi digital. Terdapat tiga
aspek dari kapabilitas digital: penguasaan pengetahuan akan aspek teknologi, keterampilan yang
dibutuhkan, dan sikap/perilaku di dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Berlandaskan pendekatan teoretikal dan praktikal, model DCR pun dibangun. Model DCR terdiri
atas 24 dimensi dari aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Untuk mengukur nilai DCR,
model tersebut diterjemahkan ke dalam sebuah kuesioner dengan 72 pernyataan di mana responden
memberikan jawaban dalam Skala Likert dari satu hingga enam. Dengan demikian, nilai DCR akan
dihitung berdasarkan nilai rata-rata dari setiap dimensi.
Kuesioner telah didistribusikan pada lingkungan TREG III dan hasilnya telah dikompilasi. Setelah
dihitung, nilai DCR secara keseluruhan adalah 4.79 atau ‘Sangat Baik’. Akan tetapi terdapat
catatan penting sebagai langkah perbaikan untuk kedelapan dimensi pada aspek pengetahuan. Di
samping nilai secara umum, terdapat juga hasil yang lebih spesifik berdasarkan pembagian profil
responden per jenjang karir, bidang pekerjaan, dan rentang usia. Hasil yang didapat telah dianalisa,
didiskusikan, dan diberikan saran perbaikan bagi TREG III untuk mempertahankan dan
meningkatkan nilai DCR yang sudah diperoleh saat ini.
Dapat disimpulkan bahwa riset telah berhasil dijalankan dan memenuhi ketiga tujuan penelitian.
Model DCR telah dibangun, terdapat rencana implementasi dalam bentuk kuesioner sebagai alat
bantu pengukuran, dan nilai DCR telah diperoleh. Baik model DCR dan hasil yang diperoleh masih
memiliki keterbatasan berdasarkan cakupan penelitian. Validitas dan reliabilitas model telah diuji
dan dapat membuka peluang baru untuk mengembangkan penelitian kepada konteks Telkom yang
lebih luas, industri telekomunikasi pada umumnya, dan bahkan kepada bidang industri lainnya.