Pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai material lokal bambu sebagai bahan bangunan terutama teknologi konstruksi bambu modern masih tergolong cukup minim. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah kesan masyarakat terhadap material bangunan lokal bambu yang dinilai hanya sebatas bahan bangunan tradisional saja (cheap building material) dan masyarakat cenderung mengandalkan bahan bangunan seperti kayu dan beton. Di sisi lain, material lokal Indonesia seperti kayu persediannya mulai menipis sehingga kini peralihan material bangunan dari kayu menuju material bambu sudah marak dilakukan sebagai salah satu terobosan baru di bidang arsitektur untuk mengatasi kelangkaan material kayu tersebut. Beberapa pengamat seperti M. Jauharul Fuad sebagai pemilik proyek dan kawasan Bukit Bambu, menyadari bahwa bambu memiliki berbagai potensi baik sebagai material bangunan maupun produk lainnya.
Proyek ini mengacu pada eksplorasi material bambu sebagai bahan bangunan dengan mengedepankan isu natural architecture yaitu menggunakan bahan alami yang berasal dari alam Indonesia sebagai bahan utama dalam membangun sebuah bangunan di kawasan Bukit Bambu ecotourism park di Cirebon, Jawa Barat. Isu lainnya adalah mengedepankan kemajuan teknologi dalam bidang konstruksi bambu modern dan citra bangunan sebagai point of interest yang memiliki daya tarik tertentu dengan menampilkan desain bangunan yang memanfaatkan material bambu sebagai bahan bangunan utama.