digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pemerintah Indonesia saat ini telah berkomitmen untuk merealisasikan penyediaan listrik sebesar 35.000 Megawatt (MW) dan diperkirakan selesai pada tahun 2029. Dalam perencanaannya, pemerintah Bersama PLN dan swasta akan membangun 109 pembangkit, terdiri dari 35 proyek oleh PLN dan 74 proyek oleh swasta/Independent Power Producer (IPP). Tentunya hal ini bisa menjadi peluang yang baik tidak hanya bagi bisnis pembangkit listrik, namun juga untuk bisnis lain yang berhubungan langsung dengan bisnis ini salah satunya adalah bisnis jasa peralatan mesin turbin. PT Taka Turbomachinery Indonesia adalah salah satu perusahaan yang berfokus pada peralatan berputar berat, perbaikan dan manufaktur untuk onderdil Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dalam negeri seperti turbin uap, turbin gas, kompresor, pompa dan generator. Tidak hanya di dalam negeri, PT Taka Turbomachinery Indonesia juga berencana untuk mengembangkan bisnisnya ke negara-negara lain di Asia Tenggara seperti di Vietnam, Malaysia dan lainnya. Untuk mencapainnya, beberapa hal yang harus dilakukan oleh PT Taka Turbomachinery Indonesia antara lain adalah meningkatkan pendapatan penjualan perusahaan dan memperluas penetrasi pasar. Dalam hal penjualan, ditemukan data bahwa strategi manajemen operasional saat ini tidak dapat lagi mempertahankan keuntungan sehingga perusahaan mengalami penurunan pendapatan penjualan dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Tujuan dari makalah ini adalah untuk mencari dan mengidentifikasi strategi bisnis turbomachinery equipment service agar dapat terus mengalami pertumbuhan di Indonesia. Kerangka konseptual yang digunakan dalam strategi ini diawali dengan analisis lingkungan eksternal dengan menggunakan Analisa PESTLE, Porter’s Five Forces dan iinalisa competitor serta iinalisa internal melalui iinalisa sumber daya dan iinalisa rantai nilai. Kemudian seluruh hasil iinalisa dirangkum dalam iinalisa SWOT. Hasilnya menunjukkan bahwa perusahaan tidak memiliki strategi bisnis yang koheren sehingga menimbulkan beberapa masalah di beberapa bagian internal perusahaan, seperti strategi pemasaran saat ini tidak efektif dan sumber daya tidak dialokasikan dengan benar. Strategi yang akan diterapkan berdasarkan hasil penelitian ini adalah strategi diferensiasi. Pengembangan strategi diferensiasi ini akan menjadi kunci untuk mendukung pertumbuhan perusahaan di pasar jasa peralatan mesin turbin Indonesia. Diharapkan akan dapat memperluas penetrasi pasar dan pengembangan produk/layanan untuk PT Taka Turbomachinery Indonesia di masa depan nanti.