digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Wenny H O Sihombing
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Indonesia merupakan pasar yang kompleks bagi para pelaku ritel. Ada 65% -70% transaksi ritel yang dilakukan melalui pelaku ritel skala kecil (disebut Warung). Pelaku ritel skala besar harus menghadapi persaingan sengit dari pemain e-commerce yang sedang berkembang serta warung. Di segmen hypermarket di Indonesia, Carrefour Indonesia (PT. Trans Retail Indonesia) adalah salah satu pemain hypermarket terkemuka yang mulai beroperasi di Indonesia pada akhir tahun sembilan puluhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyajikan studi kasus PT. Trans Retail Indonesia, yang menjalankan rantai hypermarket dengan merek Transmart. Melalui studi kasus ini, penulis akan menganalisis bagaimana Transmart menjalankan bisnis retailnya agar dapat memahami dasar-dasar bisnis retail. Lebih lanjut, dengan dinamika pasar yang terus berubah seperti perubahan demografi konsumen, terganggunya ritel tradisional oleh teknologi, dan lanskap persaingan yang semakin luas, penulis ingin memahami bagaimana Transmart memposisikan dan merencanakan bisnisnya untuk menghadapi tantangan yang berkembang ini. Penelitian dilakukan dengan menggunakan penelitian primer meliputi wawancara dengan manajemen dan karyawan dan penelitian sekunder dengan mempelajari data penelitian pasar pasar ritel di Indonesia. Data yang tersedia selanjutnya dianalisis menggunakan Kerangka Kerja Lima Kekuatan Porter dan Kerangka Kerja Strategi Berlian oleh Carpenter dan Sanders. Akhirnya, hasil dari studi ini menemukan bahwa persaingan ritel sedang tumbuh dan transmart perlu membedakan dirinya dengan pembenahan desain tokonya untuk menarik generasi muda, mengubah bauran campurannya, dan memanfaatkan hubungannya dengan perusahaan– perusahaan yang bernaung dibawah induk grup perusahaan CT Corpora.