digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Riandzaki Hafiz
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 1 Riandzaki Hafiz
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Riandzaki Hafiz
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Riandzaki Hafiz
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Riandzaki Hafiz
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Riandzaki Hafiz
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Riandzaki Hafiz
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

LAMPIRAN Riandzaki Hafiz
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Perkembangan kota merupakan proses meningkatnya aktivitas perkotaan yang selalu dibersamai dengan peningkatan jumlah kebutuhan ruang dan lahan untuk mewadahinya, sehingga menuntut adanya perubahan penggunan lahan. Lahan merupakan suatu sumber daya yang terbatas, di sisi lain, kebutuhan penduduk terhadap lahan (untuk bermukim, dsb) meningkat. Maka dari itu tekanan demografis sebagai tekanan utama yang mendorong terjadinya perubahan guna lahan. Peningkatan jumlah penduduk terkait erat dengan peningkatan kebutuhan terhadap lahan yang dapat menyebabkan terjadinya konversi lahan pertanian/hutan ke lahan non pertanian/hutan sehingga berdampak pada perubahan ekologis yang mengarah ke degradasi lingkungan dan Penutupan sebagian atau seluruh bagian dari daerah tangkapan air dengan Kawasan terbangun (impervious area) seperti jalan, bangunan, dan area parkir dapat menyebabkan kapasitas infiltrasi menurun drastis. Rendahnya kapasitas infiltrasi menimbulkan peningkatan dan intensitas frekuensi kejadian banjir. Oleh karena itu, studi ini mencoba mengidentifikasi bagaimana perubahan transisi tutupan lahan dari waktu ke waktu yang menyebabkan menurunnya kapasitas lahan dalam menyerap air di sub -DAS Citepus yang ditinjukan dalam bentuk indeks, dengan data historis tahun 2009-2019 dan di proyeksikan hingga tahun 2039. Penelitian ini juga mencoba untuk mensimulasikan bagaimana pendekatan nature based solutions dapat berperan dalam meningkatkan kapasitas lahan dalam menyerap air dari waktu ke waktu. Berdasarkan hasil analisis, terjadi penurunan indeks kapasitas lahan dalam menyerap air setiap tahunnya, dengan indeks skala 0-1 dibagi menjadi 5 kategori (sangat buruk, buruk, sedang, baik dan sangat baik). Pada tahun 2009 indeks kapasitas lahan dalam menyerap air sub – DAS Citepus ialah 0,57 (kategori sedang) dan menurun hingga 0,31 (kategori buruk) pada tahun 2039. Fenomena ini diakibatkan oleh urbanisasi yang menyebabkan pertumbuhan perubahan tutupan lahan hijau menjadi lahan permukiman. Setelah indeks kapasitas lahan tersebut teridentifikasi, penelitian ini mencoba mensimulasikan konsep nature based solutions untuk meningkatkan indeks kapasitas lahan tersebut, hasilnya ialah pada tahun akhir simulasi indeks meningkat 0,12 menjadi 0,43 (Kategori sedang. Dengan diketahuinya kondisi tersebut, ada keperluan untuk mengembalikan lahan hijau yang telah berubah guna lahan permukiman. Dengan menerapkan konsep nature based solutions, dapat membantu untuk meningkatkan kapasitas lahan dalam menyerap air dan memberikan berbagai manfaat tambahan bagi ekosistem sub – DAS Citepus.