BAB 1 Riandzaki Hafiz
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Riandzaki Hafiz
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 3 Riandzaki Hafiz
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 4 Riandzaki Hafiz
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Riandzaki Hafiz
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
PUSTAKA Riandzaki Hafiz
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
LAMPIRAN Riandzaki Hafiz
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Perkembangan kota merupakan proses meningkatnya aktivitas perkotaan yang selalu
dibersamai dengan peningkatan jumlah kebutuhan ruang dan lahan untuk
mewadahinya, sehingga menuntut adanya perubahan penggunan lahan. Lahan
merupakan suatu sumber daya yang terbatas, di sisi lain, kebutuhan penduduk
terhadap lahan (untuk bermukim, dsb) meningkat. Maka dari itu tekanan demografis
sebagai tekanan utama yang mendorong terjadinya perubahan guna lahan.
Peningkatan jumlah penduduk terkait erat dengan peningkatan kebutuhan terhadap
lahan yang dapat menyebabkan terjadinya konversi lahan pertanian/hutan ke lahan
non pertanian/hutan sehingga berdampak pada perubahan ekologis yang mengarah
ke degradasi lingkungan dan Penutupan sebagian atau seluruh bagian dari daerah
tangkapan air dengan Kawasan terbangun (impervious area) seperti jalan, bangunan,
dan area parkir dapat menyebabkan kapasitas infiltrasi menurun drastis. Rendahnya
kapasitas infiltrasi menimbulkan peningkatan dan intensitas frekuensi kejadian banjir.
Oleh karena itu, studi ini mencoba mengidentifikasi bagaimana perubahan transisi
tutupan lahan dari waktu ke waktu yang menyebabkan menurunnya kapasitas lahan
dalam menyerap air di sub -DAS Citepus yang ditinjukan dalam bentuk indeks, dengan
data historis tahun 2009-2019 dan di proyeksikan hingga tahun 2039. Penelitian ini
juga mencoba untuk mensimulasikan bagaimana pendekatan nature based solutions
dapat berperan dalam meningkatkan kapasitas lahan dalam menyerap air dari waktu
ke waktu. Berdasarkan hasil analisis, terjadi penurunan indeks kapasitas lahan dalam
menyerap air setiap tahunnya, dengan indeks skala 0-1 dibagi menjadi 5 kategori
(sangat buruk, buruk, sedang, baik dan sangat baik). Pada tahun 2009 indeks
kapasitas lahan dalam menyerap air sub – DAS Citepus ialah 0,57 (kategori sedang)
dan menurun hingga 0,31 (kategori buruk) pada tahun 2039. Fenomena ini
diakibatkan oleh urbanisasi yang menyebabkan pertumbuhan perubahan tutupan
lahan hijau menjadi lahan permukiman. Setelah indeks kapasitas lahan tersebut
teridentifikasi, penelitian ini mencoba mensimulasikan konsep nature based solutions
untuk meningkatkan indeks kapasitas lahan tersebut, hasilnya ialah pada tahun akhir
simulasi indeks meningkat 0,12 menjadi 0,43 (Kategori sedang. Dengan diketahuinya
kondisi tersebut, ada keperluan untuk mengembalikan lahan hijau yang telah berubah
guna lahan permukiman. Dengan menerapkan konsep nature based solutions, dapat
membantu untuk meningkatkan kapasitas lahan dalam menyerap air dan memberikan
berbagai manfaat tambahan bagi ekosistem sub – DAS Citepus.