digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perikanan tangkap Tuna, Cakalang, dan Tongkol (TCT) di Kabupaten Pangandaran tercatat mengalami penurunan produksi seiring dengan meningkatnya upaya penangkapan untuk memenuhi permintaan pasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perikanan tangkap TCT serta strategi pengelolaan TCT berkelanjutan yang berlangsung di PP Cikidang Pangandaran. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi berganda mengenai faktor pendukung perikanan berdasarkan kondisi aktual di PP Cikidang, analisis kuantitatif menggunakan model surplus produksi Schaefer, analisis usaha perikanan TCT, serta analisis SWOT untuk merancang strategi pengelolaan TCT di PP Cikidang. Berdasarkan analisis uji-t diperoleh hasil bahwa factor produksi jumlah jaring (X1) dan jumlah bahan bakar (X2) berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan. Produktivitas (catch per unit effort/CPUE) untuk tongkol CPUE = 417,08 – 0,7314f, berdasarkan persamaan tersebut diperoleh nilai MSY sebesar 59.461 kg/tahun dan fopt sebesar 285 unit perahu. Sementara CPUE untuk ikan tenggiri CPUE = 342,69 - 0.3703f, berdasarkan persamaan tersebut diperoleh nilai MSY sebesar 79.276,5 kg/tahun dengan fopt sebesar 462 unit perahu. Nilai tersebut berarti semakin meningkat jumlah upaya penangkapan yang dilakukan, maka akan semakin menurunkan hasil tangkapan per upaya. Hal ini mengindikasikan bahwa pemanfaatan tongkol dan tenggiri sudah mengalami tangkapan berlebih overfishing. Di sisi lain usaha penangkapan kelompok ikan TCT secara rata-rata memiliki keuntungan sebesar Rp. 39.087.125 per tahun, nilai R/C rata-rata 1,49, ROI 0,49 dan waktu pengembalian investasi mencapai 1 tahun 6 bulan. Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan strategi pengelolaan perikanan tangkap berkelanjutan yaitu yaitu optimalisasi pemanfaatan sumberdaya ikan TCT; rasionalisasi jumlah unit penangkapan TCT; pelatihan penangkapan TCT yang berkelanjutan; memaksimalkan potensi pasar; Kontrol distribusi dan akses terhadap BBM dengan alat tangkap yang ramah lingkukan; Penetapan, pelaksanaan regulasi dan control terhadap kegiatan perikanan; serta perbaikan dan optimalisasi fungsi infrastruktur.