digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Saat ini, gaya hidup sehat sedang digandrungi banyak konsumen. Salah satu cara penerapan gaya hidup sehat adalah dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat. Meningkatnya tren gaya hidup sehat membuat konsumsi minuman organik kian meningkat. Hal ini dilihat dari maraknya bisnis minuman organik yang bermunculan. Namun berdasarkan temuan yang ada, penjualan produk minuman organik masih kurang maksimal. Peneliti melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mencari tahu terkait dengan 5 hambatan yaitu hambatan penggunaan, hambatan nilai, hambatan resiko, hambatan tradisi, dan hambatan citra, hambatan apa saja yang dirasa paling berpengaruh oleh konsumen Indonesia terutama di daerah Jabodetabek dan Bandung. peneliti juga untuk mencari tau keterkaitan setiap hambatan terhadap niat beli konsumen terkait produk minuman organik. Dengan mengaplikasikan Innovation Resistance Theory (IRT) peneliti berusaha mengkonfirmasi terhadap 5 hambatan inovasi produk yang ada. Dengan menggunakan metode Analisis Faktor Konfirmatori atau biasa disebut CFA, peneliti mencari tahu variabel hambatan apa saja yang signifikan mempengaruhi niat beli konsumen dalam konteks minuman organik. Dalam penelitian ini, hambatan penggunaan, hambatan nilai, hambatan resiko, dan hambatan tradisi memiliki peran signifikan dengan niat membeli konsumen terhadap minuman organik di Jabodetabek dan Bandung, dan hambatan gambar dinilai tidak signifikan mempengaruhi niat beli konsumen. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan survey online kepada 350 responden di Jabodetabek dan Bandung.