digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini mengeksplorasi keterbatasan dan hambatan tentang mengapa beberapa perusahaan, terutama di negara-negara berkembang, tidak mengadopsi rantai pasokan digital meskipun kemajuan teknologi yang pesat mendorong perusahaan lain untuk melakukan hal yang sama. Dengan semakin berkembangnya teknologi disruptif, perusahaan merasa perlu mengubah model bisnis mereka serta cara mereka menjalankan rantai pasokan untuk mengikuti tren. Meskipun terdapat banyak manfaat potensial dari digitalisasi proses rantai pasokan, beberapa perusahaan menghadapi tantangan dalam melakukan transisi. Beberapa perusahaan bahkan secara sadar memilih untuk tidak mendigitalkan perusahaannya. Permasalahan ini khususnya masih terjadi di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Disertasi ini bertujuan untuk mengeksplorasi hambatan dan alasan suatu perusahaan melakukan digitalisasi rantai pasoknya melalui studi kasus pada perusahaan penerbitan Indonesia, PT XYZ. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman perusahaan terhadap teknologi dan mengkaji aspek organisasi dan budaya yang berkontribusi terhadap keterbatasan dalam digitalisasi rantai pasokan dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Terlepas dari ketersediaan teknologi digital dan kesadaran akan pentingnya transformasi digital, perusahaan menghadapi tantangan untuk memanfaatkan teknologi digital untuk membantu operasional rantai pasokan. Disertasi ini juga memberikan rekomendasi atas keterbatasan yang dihadapi perusahaan penerbitan. Strateginya berfokus pada perubahan manajemen dan kesiapan organisasi. Dengan mengatasi keterbatasan ini, perusahaan dapat meningkatkan keunggulan kompetitifnya dan memiliki proses produksi yang lebih efisien.