digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Studi ini mengevaluasi dampak sosial dari Kampanye Hutan Pangan Mikro Perkotaan yang dilaksanakan di Masagi Koffee di Bandung, dengan fokus pada kontribusinya terhadap keberlanjutan lingkungan dan keterlibatan komunitas. Efektivitas kampanye ini dinilai dengan mengeksplorasi empat pertanyaan penelitian utama: faktor-faktor yang memengaruhi keterlibatan komunitas, hambatan yang dirasakan dalam partisipasi, kesadaran peserta terhadap visi dan misi kampanye, serta faktor-faktor yang secara signifikan memengaruhi dampak kampanye yang dirasakan. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, pendekatan penelitian metode campuran digunakan, menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur dengan pemangku kepentingan kunci, termasuk anggota komunitas, penyelenggara kampanye, dan perwakilan dari organisasi mitra. Wawancara ini dianalisis menggunakan analisis tematik untuk mengidentifikasi tema-tema berulang terkait dengan keterlibatan komunitas, hambatan, kesadaran, dan dampak yang dirasakan. Setelah analisis kualitatif, survei kuantitatif dikembangkan dan didistribusikan kepada 217 peserta dan pengikut media sosial kampanye. Survei ini bertujuan untuk mengkuantifikasi temuan dari wawancara, dengan fokus pada variabel seperti keterlibatan komunitas, hambatan yang dirasakan, peningkatan pengetahuan, dan praktik keberlanjutan. Data kuantitatif dianalisis menggunakan statistik deskriptif, analisis korelasi, dan regresi linear berganda untuk menguji hubungan antara variabel-variabel tersebut dan dampak kampanye yang dirasakan. Hasil analisis menunjukkan bahwa keterlibatan komunitas sebagian besar didorong oleh keterlibatan pemangku kepentingan yang efektif dan kemitraan yang kuat, yang ditemukan penting untuk membangun rasa memiliki dan tanggung jawab di antara peserta. Namun, hambatan signifikan teridentifikasi, termasuk keterbatasan sumber daya dan persepsi negatif di beberapa segmen komunitas, yang menghambat partisipasi yang lebih luas. Selain itu, meskipun peserta umumnya menunjukkan tingkat kesadaran yang tinggi tentang kegiatan kampanye, terdapat kesenjangan dalam pemahaman terhadap tujuan keberlanjutan yang lebih luas dan visi jangka panjang dari inisiatif ini. Analisis regresi menyoroti bahwa Dampak Positif, Peningkatan Pengetahuan, dan Praktik Keberlanjutan merupakan prediktor signifikan terhadap dampak kampanye yang dirasakan. Sebaliknya, Hambatan menunjukkan hubungan yang kompleks dengan efektivitas kampanye yang dirasakan, menunjukkan perlunya strategi yang ditargetkan untuk mengatasi tantangan ini. Berdasarkan temuan ini, beberapa inisiatif strategis diusulkan untuk meningkatkan efektivitas kampanye dan memastikan keberlanjutannya. Ini termasuk pembentukan Jaringan Green Champions untuk memberdayakan relawan lokal, penciptaan Dana Akses ke Ruang Hijau untuk mendukung proyek-proyek yang digerakkan oleh komunitas, pengembangan Seri Storytelling Roots of Change untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan, serta perluasan kolaborasi pemangku kepentingan melalui inisiatif yang ditargetkan. Studi ini menyimpulkan bahwa meskipun Kampanye Hutan Pangan Mikro Perkotaan telah berhasil melibatkan komunitas lokal, mengatasi hambatan yang teridentifikasi dan meningkatkan pemahaman peserta tentang tujuan keberlanjutan kampanye sangat penting untuk memaksimalkan dampaknya dalam jangka panjang. Strategi yang diusulkan dirancang untuk memperkuat fondasi kampanye, memastikan keterlibatan komunitas yang berkelanjutan dan pencapaian tujuan lingkungan kampanye.