2020_TS_PP_Muhammad Caesario Barkah_1-Abstrak_compressed.pdf?
PUBLIC Open In Flip Book Yose Ali Rahman
Ekonomi kreatif memiliki potensi untuk menjadi mesin pertumbuhan di Indonesia selama 10 tahun
ke depan. Industri yang relatif baru ini berkontribusi sekitar 7% terhadap produk domestik bruto
nasional (PDB) selama periode 2010 - 2015. Film, animasi, dan video adalah salah satu dari empat
sub-sektor yang potensial karena pertumbuhannya pesat pada tahun 2015. Untuk menjaga
momentum, pembuat film perlu terus berinovasi dan membuat produksi film yang baik. Tetapi dalam
proses pembuatan film, pembuat film sering mengabaikan beberapa faktor menguntungkan selain
film yang dapat mempengaruhi produk film itu sendiri.
Untuk mengatasinya, solusinya adalah melalui kolaborasi. Kolaborasi dapat menambah nilai pada
film yang dibuat, dalam hal produksi dan strategi dalam menjual film. Dalam kolaborasi, semua pihak
dapat bertukar informasi, berbagi sumber daya, meningkatkan manfaat, dan berbagi risiko dengan
bekerja bersama sebagai sebuah tim. Penelitian ini akan membahas tentang proses kolaborasi dalam
pengembangan inovasi produk film dan perbedaan dari kolaborasi dalam bentuk kerjasama,
kolaborasi dan co-creation. Pendekatan penelitian ini adalah untuk melihat operasi dalam melakukan
kolaborasi dalam kasus Sculpting the Giant film.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksploratif. Kemudian penelitian akan
dianalisis menggunakan bauran pemasaran untuk menggambarkan produk dan layanan. Kemudian
dilanjutkan dengan ‘The condition’ oleh Drucker (1993) yang membahas tentang proses pendekatan
kolaboratif dan operasional dan analisis perbedaan dalam pendekatan kolaboratif antara kolaborator.
Hasil dari penelitian ini adalah pendekatan yang berbeda dari masing-masing kolaborator, yaitu cocreation
dengan Wordshelf Studio, kerjasama dengan Phiwedari, kerjasama dengan Focused
Equipment dan kerjasama dengan Ideosource untuk membuat film ‘Sculpting The Giant’. Operasi
yang dilakukan sesuai dengan keahlian masing-masing kolaborator, timeline, dan strategi yang dibuat
pada tahap pra produksi membuat produksi efisien dan efektif. Penelitian ini juga menunjukkan
bahwa strategi distribusi dan pemasaran membuat film Sculpting the Giant tahu langkah apa yang
harus diambil untuk mencapai pasar yang tepat.