digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nabilla Salsa Najmi
PUBLIC yana mulyana

Puskesmas adalah unit pelaksana teknik dinas kesehatan tingkat kabupaten atau kota yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Standar pelayanan kefarmasian puskesmas meliputi dua kegiatan yaitu kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai dan kegiatan pelayanan farmasi klinik. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis mutu pelayanan kefarmasian di Puskesmas Ibrahim Adjie berdasarkan metode SERVQUAL yang terdiri dari aspek bukti fisik, kehandalan, ketanggapan, jaminan, serta empati untuk mengetahui perbedaan mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien peserta program BPJS dan non BPJS berdasarkan survei kepuasan pasien. Penelitian dilakukan di Puskesmas Ibrahim Adjie Kota Bandung dengan jumlah responden 270 pasien peserta program BPJS dan 289 pasien non BPJS. Data primer diperoleh dari hasil wawancara subjek menggunakan kuesioner dan termasuk data cross section atau insidentil. Hasil kuesioner dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney untuk mendapatkan nilai p dan mengetahui perbedaan kepuasaan antara 2 kelompok, serta metode Importance-Performance Analysis (IPA) untuk mengetahui atribut yang memerlukan perbaikan. Tingkat kepuasaan pelayanan kefarmasian Puskesmas Ibrahim Adjie memiliki nilai rata-rata sebesar 95,88 ± 2,76% dengan CV sebesar 2,88% pada kelompok BPJS dan 94,88 ± 4,08% dengan CV sebesar 4,30% pada kelompok non BPJS. Antara kelompok BPJS dan non BPJS, tidak terdapat perbedaan kepuasaan pada aspek kehandalan, ketanggapan, jaminan, dan empati, namun terdapat perbedaan kepuasan pada aspek bukti fisik. Berdasarkan analisis Importance Performance Analysis, atribut pada kuadran A perlu peningkatan kualitas pelayanan farmasi puskesmas yaitu terkait kebersihan puskesmas, kenyamanan puskesmas, kepercayaan pasien terhadap obat, dan kecepatan dalam pemberian obat.