digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Reika Jonatan
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti

Indonesia merupakan negara lima besar penghasil udang putih budidaya dunia. Proses budidaya saat ini yang masih bersifat konvensional masih melakukan proses pendederan benih bersamaan dengan proses pembesaran di tambak-tambak terbuka. Kondisi ini mempengaruhi keberhasilan proses budidaya yaitu menurunnya kelulushidupan, meningkatnya variasi ukuran udang, dan meningkatnya potensi infeksi penyakit semenjak fase awal penebaran post larvae. Untuk mengurangi dampak dari ketiga permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peningkatan kinerja pendederan udang putih menggunakan teknologi tertutup, bioflok yang terkontrol. Berdasarkan penelitian sebelumnya, variasi mikroba terbaik dalam produksi bioflok eks-situ terdiri dari probiotik Bacillus cereus, B. megaterium, mikroalga Chaetoceros calcitrans, dan konsorsium bakteri nitrifikasi dengan rasio 1:1:6:9. Berbeda dengan bioflok yang umumnya dibuat secara insitu atau langsung di kolam budidaya, bioflok eks-situ dibuat di tangki produksi khusus di luar kolam budidaya. Pada penelitian ini, bioflok eks-situ tersebut diaplikasikan dalam skala yang lebih besar untuk melihat pengaruhnya terhadap performa kultur udang putih dan profil dinamika komunitas mikroba, dibandingkan dengan perlakuan kontrol tanpa bioflok selama 25 hari pendederan udang bersalinitas rendah pada skala laboratorium dengan volume tangki kultur 100 L secara indoor. Hasil penelitian menunjukkan penambahan bioflok eks-situ memberikan total biomassa udang (5,8 ± 0,4 gr) serta feed conversion ratio (0,90 ± 0,06) yang lebih optimal dibanding perlakuan lain. Selain itu, hasil analisis komunitas mikroba menunjukkan penambahan bioflok eks-situ memberikan total bakteri dalam udang (104????105 cfu/gram udang) sedangkan pertumbuhan kelompok Vibrio dalam udang (102????104 cfu/gram udang). Secara umum, penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi bioflok eks-situ pada pendederan udang berpotensi meningkatkan produktivitas udang dengan menjaga kualitas air dan meningkatkan profil komunitas mikroba heterotrof.