Hiperlipidemia merupakan penyakit kronis tak bergejala yang berasosiasi dalam perkembangan
aterosklerosis dan penyakit kardiovaskular. Selain mengonsumsi obat dengan tepat, pasien
hiperlipidemia perlu menjaga gaya hidup untuk mencapai target terapi. Penelitian ini
merupakan studi observasional secara prospektif yang dilakukan dengan mengumpulkan data
melalui kuesioner, penyuluhan, brosur, dan pemeriksaan kadar kolesterol. Penelitian
dilaksanakan pada bulan Januari - Maret 2020 di Puskesmas Puter dan Puskesmas Dago
Bandung. Pola makan, aktivitas fisik, dan kepatuhan mengonsumsi obat untuk pasien
hiperlipidemia disampaikan melalui penyuluhan dan brosur. Peningkatan kepatuhan atau
perubahan gaya hidup pasien dinilai dari pengisian kuesioner. Data pola makan didapatkan dari
kuesioner yang diadaptasi dari Food Frequency Questionnaire (FFQ), data aktivitas fisik
didapatkan dari kuesioner yang diadaptasi dari Internasional Physical Activity Questionnaire
(IPAQ), dan data kepatuhan pasien didapatkan dari kuesioner yang diadaptasi dari Morisky
Medication Adherence Scale (MMAS-8). Kuesioner tentang pengetahuan pasien disusun oleh
peneliti dan diuji validitas dan realibilitasnya. Hasil analisis menunjukkan tidak ada pengaruh
tingkat pengetahuan pasien terhadap pola makan (r = 0,114 dan p = 0,471), aktivitas fisik (r = -
0,205 dan p = 0,192) dan kepatuhan pengobatan (r = -0,028 dan p = 0,859). Tetapi, ada
perubahan profil lipid kolesterol total dan LDL (p = 0,000) serta hubungan antara tingkat
pengetahuan setelah edukasi terhadap perubahan profil LDL pasien dengan pola makan baik (p
= 0,025) dan aktivitas fisik baik (p = 0,000).