Cover_Patricia Samantha Puteri
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 1_Patricia Samantha Puteri
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 2_Patricia Samantha Puteri
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 3_Patricia Samantha Puteri
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 4_Patricia Samantha Puteri
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 5_Patricia Samantha Puteri
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Bab 6_Patricia Samantha Puteri
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Pustaka_Patricia Samantha Puteri
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Malaria merupakan penyakit endemik yang umum didapat pada wilayah tropis. WHO
merekomendasikan terapi kombinasi berbasis artemisinin untuk mengurangi infeksi Plasmodium
falciparum dalam kasus resistensi klorokuin. Masalah utama yang timbul dalam penggunaan
artemisinin adalah tingginya permintaan ACT dari berbagai negara serta fluktuasi harga. Dalam
penelitian ini, penulis mengusulkan jalur alternatif biosintesis artemisinin dengan memanfaatkan
kemampuan amorfadiena sintase menerima substrat berupa 12-hidroksifarnesil difosfat. Dengan
memanfaatkan fleksibiltas amorfadiena sintase untuk menerima 12-hidroksifarnesil difosfat
sebagai substrat, aldehid dihidroartemisinat melalui jalur biosintesis yang lebih singkat, selanjutnya
dapat dioksidasi menjadi asam dihidroartemisinat sebagai prekursor terdekat artemisinin.
Hidroksilasi farnesil difosfat secara teoritis dapat dilakukan dengan memanfaatkan CYP124 dari
Mycobacterium tuberculosis. Aktivitas sitokrom tersebut membutuhkan feredoksin/flavodoksin
dan feredoksin/flavodoksin –NADPH reduktase yang berperan dalam penghantaran elektron ke
pusat reaksi sitokrom. Penelitian ini difokuskan pada proses kloning gen pengkode CYP124,
flavodoksin, dan flavodoksin reduktase. Konstruksi gen pengkode CYP124, flavodoksin dan
flavodoksin reduktase pada plasmid dilakukan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) dan
circular polymerase extention cloning (CPEC). Konfirmasi kebenaran hasil kloning gen dilakukan
dengan analisis migrasi elektroforesis gel agarosa. Hasil konfirmasi migrasi elektroforesis dengan
menggunakan gel agarosa menunjukkan ukuran gen yang sesuai dengan pustaka. Pada penelitian
ini juga dibahas pertimbangan efektivitas fusi sitokrom dan pasangan reduktasenya. Perbandingan
dilakukan antara fusi sitokrom CYP725A4-CPR dan ekspresi terpisah keduanya, dengan jumlah
produk taxadiene teroksidasi sebagai parameter. Hasil menunjukkan ekspresi CYP725A4 terpisah
dengan CPR memberi jumlah taxadiene teroksidasi yang lebih jauh lebih banyak dari fusi keduanya.