digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Nila Murti
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Nila Murti
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Nila Murti
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Nila Murti
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Nila Murti
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Nila Murti
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Definisi yang paling umum dari Pembangunan Berkelanjutan adalah pembangunan untuk memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa berkompromi dengan kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhannya. Konsep ini muncul didorong oleh kesadaran mengenai pentingnya keseimbangan antara pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan. Ketiga dimensi dari Pembangunan Berkelanjutan ini harus seimbang, terkoneksi dan terintegrasi satu dengan yang lainnya. Di sisi lain, Indonesia memiliki sumber daya energi terbarukan berupa air yang cukup besar, yang dapat dimanfaatkan untuk membuka akses terhadap energi listrik, khususnya di daerah-daerah terpencil. Selain teknologinya yang sudah lebih dikenal masyarakat, komponennya juga sudah banyak yang tersedia secara lokal. Hal ini membuat banyak inisiatif baik dari anggaran pemerintah, maupun sumber pembiayaan hibah lainnya yang digunakan untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Diproyeksikan pembangunan PLTMH hingga tahun 2025 mencapai 3GW. Target ambisius ini menuntun pada pertanyaan mengenai kriteria dan sub-kriteria dari Pembangunan Berkelanjutan apa sajakah dalam sebuah proyek PLTMH yang harus diprioritaskan berdasarkan tingkat kepentingannya. Dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), hasil penelitian menunjukan kriteria dengan tingkat kepentingan tertinggi adalah ekonomi, diikuti sosial dan terkahir lingkungan. Tiga sub-kriteria dengan tingkat kepentingan tertinggi terhadap tujuan secara global adalah pengembangan, diikuti integritas ekosistem dan produktivitas.