ABSTRAK Afrida Restu Suryani
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Afrida Restu Suryani
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Afrida Restu Suryani
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Afrida Restu Suryani
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Afrida Restu Suryani
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Afrida Restu Suryani
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
DAFTAR Afrida Restu Suryani
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
2020 TA PP AFRIDA RESTU SURYANI_LAMPIRAN.pdf)u
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
2020 TA PP AFRIDA RESTU SURYANI_JURNAL.pdf?
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Danau Toba diajukan menjadi salah satu dari obyek wisata super prioritas yang
pembangunannya dipercepat. Danau Toba yang merupakan danau kaldera
terbesar di dunia, merupakan geopark nasional yang di dalamnya terdapat
kekayaan peninggalan dunia dan budaya yang perlu diberikan tindakan
konservasi. Potensi yang tersedia di kawasan sekitar danau menjadi ketertarikan
masyarakat dan pemerintah untuk memanfaatkannya sebagai salah satu sumber
pendapatan. Banyak lokasi yang kemudian dikembangkan menjadi daerah tujuan
wisata, salah satunya ialah Pantai Lumban Bul-bul. Permintaan akan ruang
dengan meningkatnya kegiatan pariwisata mulai dari bertambahnya jumlah
kunjungan serta kebutuhan fasilitas untuk mendukung kegiatan tersebut menjadi
perhatian dalam penelitian ini. Fenomena perkembangan kegiatan pariwisata
dengan menjadikannya wisata berkelas dunia berbenturan terhadap karakteristik
wilayah sebagai kawasan lindung. Kekhawatiran dalam pengembangan yang tidak
berencana dan sporadis, akan berakibat pada penurunan nilai lahan dan potensi
wisata yang masih alami. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak yang
ditimbulkan dalam pengembangan pariwisata terhadap perubahan pemanfaatan
lahan di Pantai Lumban Bul-bul. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dan
kuantitatif yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan data sekunder.
Dengan data yang terkumpul dilakukan analisis deskriptif kualititatif, analisis
konten dan analisis spasial untuk menjelaskan masing-masing sasaran. Melalui
teori TALC, teridentifikasi bahwa kondisi obyek wisata sudah melalui tahap kedua
yaitu tahap keterlibatan dan idealnya memasuki tahap ketiga yaitu tahap
pengembangan. Namun, pengadaan serta kondisi dari komponen pariwisata belum
maksimal. Pengelolaan kegiatan wisata dengan pendekatan nilai ekowisata juga
belum terlaksana secara optimal. Di sisi lain, beberapa penggunaan lahan di Desa
Lumban Bulbul sudah beralih dari non-terbangun menjadi terbangun serta
pemanfaatan lahan yang berubah menjadi fungsi campuran yaitu perumahan dan
perdagangan/jasa setelah adanya pengembangan obyek wisata. Dengan
teridentifikasinya proses-proses tersebut, dapat disimpulkan bahwa
pengembangan kegiatan wisata melalui pengelolaan ekowisata memberi dampak
terhadap berubahnya pemanfaatan lahan.