digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pada 27 Mei 2006, telah terjadi gempa bumi tektonik kuat yang mengguncang beberapa daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah selama kurang lebih 60 detik dengan magnitudo sebesar 6,3 Mw. Gempa bumi ini dianggap terjadi akibat pergerakan Sesar Opak. Namun, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pesebaran hiposenter aftershock dari gempa Yogyakarta Mei 2006 terletak sekitar 10 kilometer di sebelah timur Sesar Opak (Walter dkk., 2008). Penelitian ini bertujuan memperbaiki kelurusan dari pesebaran hiposenter aftershock pada periode 7 sampai 10 juni 2006 sehingga dapat mempertegas kelurusan dari sesar penyebab gempa bumi Yogyakarta Mei 2006. Pembaruan pada penelitian ini adalah dilakukannya picking ulang gelombang P dan S, melakukan relokasi menggunakan metode double-difference yang didukung dengan penggunaan metode waveform cross-correlation. Selain itu pada penelitian ini juga dilakukan penentuan magnitudo lokal. Dari hasil yang diperoleh, terdapat tiga klaster hiposenter yang mengindikasikan sesar yang teraktivasi oleh gempa bumi Yogyakarta Mei 2006. Sesar pada klaster 1 diperkirakan sebagai penyebab utama terjadinya gempa Yogyakarta. Selain itu, terlihat adanya penurunan nilai magnitudo lokal.