Ekosistem mangrove adalah ekosistem yang paling rentan terdampak perubahan
iklim, sedangkan mangrove banyak memberikan jasa ekosistem, diantaranya
sebagai penyedia tempat pemijahan ikan, tempat bersarang burung, dan pengatur
mikro klimat. Dampak perubahan iklim pada mangrove salah satunya terjadi pada
mangrove di pantai utara Jawa Tengah, yaitu di Taman Konservasi Mangrove
Sayung Demak yang rentan terkena banjir pantai akibat kenaikan muka air laut
sebagai dampak dari perubahan iklim. Sementara itu, pemerintah daerah berencana
untuk menjadikan lokasi tersebut sebagai tempat konservasi mangrove dan
ekowisata. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian sebagai bahan pertimbangan
konservasi di lokasi tersebut. Penelitian yang dilakukan adalah menilai kerentanan
mangrove terhadap perubahan iklim pada Taman Konservasi Mangrove Sayung.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kerentanan mangrove di Taman
Konservasi Mangrove Sayung akibat perubahan iklim dan menentukan berbagai
upaya adaptasi bagi mangrove di Taman Konservasi Mangrove Sayung.
Ekosistem mangrove di Taman Konservasi mangrove Sayung dinilai
kerentanannya dengan menggunakan Climate Change Vulnerability Assessment
dengan memberikan penilaian terhadap tiga komponen kerentanan yaitu faktor
paparan, faktor sensitivitas dan faktor kapasitas adaptif. Faktor paparan dinilai dari
data proyeksi perubahan curah hujan dan data kenaikan muka air laut yang didapat
dari data publikasi BMKG dan Dinas Perikanan dan Kelautan Semarang, faktor
sensitivitas dinilai dari data basal area spesies mangrove yang tumbuh di lokasi
tersebut dan rekruitmen yang didapat dengan analisis vegetasi menggunakan
metode transek berpetak, serta data perubahan garis pantai dan area mangrove yang
didapat dengan mengolah citra satelit tahun 2014 dan 2019, sedangkan faktor
kapasitas adaptif dianalisis berdasarkan data elevasi di atas mangrove yang juga
didapat dari pengolahan citra satelit DEM tahun 2018. Seluruh variabel tersebut
diberi skor 1-5 sesuai tingkat kerentanannya lalu dijumlahkan dan dibagi dengan
jumlah varibel, sehingga akan didapat skor akhir kerentanan mangrove di Taman
Konservasi Mangrove Sayung terhadap perubahan iklim.
Berdasarkan hasil penelitian, untuk komponen faktor paparan diketahui nilai
proyeksi perubahan curah hujan didapat bahwa presipitasi di wilayah Demak
berkurang menjadi -20% sehingga nilai kerentanannya adalah 4, dan untuk kenaikan muka air laut relatif menunjukan terdapat kenaikan muka air laut sebesar
7,4 cm/tahun sehingga nilai kerentanannya adalah 4. Untuk komponen sensitivitas
didapat bahwa basal area mangrove yaitu 14,17 m2/ha atau dengan nilai kerentanan
3, untuk rekrutmen mangrove hanya terdapat pada species Avicennia marina
dengan jumlah anakan sebanyak 8 anakan sehingga nilai kerentanannya adalah 4.
Hasil olah data SIG untuk citra satelit secara kualitatif menunjukan telah terjadi
kemunduran garis pantai dengan luas total 10,57 ha dan pengurangan area
mangrove seluas 2,5 ha, sehingga nilai kerentanan masing-masing variabel adalah
3. Untuk komponen kapasitas adaptif didapat bahwa elevasi diatas mangrove yang
ditunjukan citra satelit menggambarkan tidak adanya kenaikan elevasi sehingga
nilai kerentanannya adalah 5. Seluruh hasil dari nilai kerentanan tersebut kemudian
dijumlahkan dan dibagi oleh jumlah variabel yang dilakukan sehingga nilai
kerentanan mangrove terhadap perubahan iklim di Taman konservasi mangrove
Sayung sebesar 3,7 (kerentanan moderat hingga tinggi). Dengan hasil tersebut
upaya adapatasi yang perlu diprioritaskan adalah dengan melakukan perencanaan
area bagi migrasi mangrove ke daratan dan didukung oleh pengelolaan akresi bagi
mangrove.