digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri fashion dianggap sebagai industri yang bergerak sangat cepat dan kompetitif, dengan ribuan bisnis yang ada di pasaran, hal ini menyebabkan persaingan yang ketat untuk industry fashion. Di segmentasi batik itu sendiri, sudah memiliki jumlah pesaing yang tinggi. Buana Batik adalah lini pakaian berbasis batik yang berdiri sejak 2008. Berawal dari minat pemilik yang melihat peluang pasar dalam mengembangkan batik di industri fashion, karena Batik memiliki nilai keunikan budaya nasional sejak dahulu. Saat ini Buana Batik menghadapi berbagai masalah yang hampir sama dengan brand lain yaitu, penjualannya berfluktuasi yang cenderung menurun dan kurangnya kegiatan pemasaran. Untuk menemukan beberapa akar penyebab dari masalah ini, Buana Batik melakukan serangkaian analisis dengan mengumpulkan data kualitatif melalui wawancara mendalam terhadap pelanggan saat ini dan calon pelanggan potensial. Data ini diperlukan untuk melakukan analisis eksternal dan internal seperti STP, strategi Marketing Mix, analisis rantai nilai, dan analisis pelanggan. Analisis bisnis dilakukan dengan membandingkan tiga pesaing dengan profiling. Akar penyebab masalah adalah: Buana Batik perlu mengembangkan produk desain baru dari produk yang sudah ada saat ini, saluran distribusi yang terbatas dan kurangnya kegiatan promosi. Solusi bisnis yang diusulkan untuk menangani masalah ini dengan menggunakan pendekatan pemasaran new wave seperti: membentuk komunitas, konfirmasi terhadap komunitas, co-creation dengan memproduksi lebih banyak variasi produk dan ukuran dalam stok terbatas atau mengembangkan produk saat ini dengan menambahkan desain baru, aktivasi komunal, kepedulian terhadap konsumen, mendengarkan feedback, dan kolaborasi dengan beberapa merek atau desainer.