PT X mengadakan riset internal sebagai langkah awal dalam melakukan
transformasi organisasi agar perusahaan mampu bersaing dan mendapatkan
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan di industri E-Commerce. Dari hasil riset
tersebut, ditemukan bahwa sebagian besar karyawan tidak mengetahui keselarasan
antara pekerjaannya dengan tujuan perusahaan. Hal tersebut dikarenakan belum
adanya penetapan tujuan yang formal oleh pimpinan tertinggi akibat lingkungan
industri yang sangat dinamis.
Untuk menyelesaikan masalah yang ditemukan, diusulkan sebuah rancangan
continuous performance management yang terdiri dari dua komponen, yaitu
Objective and Key Results (OKR) dan Conversation, Feedback, and Recognition
(CFR). Perancangan OKR strategis dilakukan dengan membentuk strategi
perusahaan yang diturunkan dari visi dan misi perusahaan, serta analisis SWOT.
Kemudian, dirancang OKR unit bisnis, OKR divisi, hingga OKR individu
berdasarkan OKR strategis yang telah dirancang. Selanjutnya, dirancang template
sistem manajemen kinerja yang terdiri atas template OKR, CFR, dan penilaian
OKR akhir kuartal beserta mekanismenya.
Kelebihan dari usulan rancangan sistem manajemen kinerja ini adalah mampu
mengakomodasi kondisi perusahaan yang gesit seperti PT X. Hal ini dikarenakan
horizon waktu strategi perusahaan dibuat untuk periode satu tahun dan penentuan
sasaran ditentukan setiap kuartal. Dengan begitu, strategi dapat disesuaikan dengan
cepat agar perusahaan dapat bertahan di industri. Namun, terdapat beberapa
kekurangan dari sistem manajemen kinerja ini, yaitu dalam aspek penurunan
strategi dan kompensasi. Penurunan strategi menjadi OKR perusahaan tidak
dilakukan secara terstruktur dan komprehensif seperti pada Balanced Scorecard.
Selain itu, nilai kinerja pada OKR tidak dikaitkan pada bonus sehingga perlu
disiapkan mekanisme lain dalam pembagian bonus di perusahaan.