Distilat asam lemak sawit atau Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) merupakan
produk samping dari proses pemurnian minyak sawit. PFAD dapat digunakan
sebagai bahan baku stabiliser termal ester balik untuk polivinil klorida (PVC),
karena PFAD banyak mengandung asam lemak bebas. Asam lemak yang biasa
digunakan pada skala komersial adalah Tall Oil Fatty Acid (TOFA). Karena isu
lingkungan, produksi TOFA menurun dan disisi lain harga PFAD lebih rendah
dibanding TOFA, sehingga PFAD berpotensi sebagai alternatif. Akan tetapi, PFAD
mengandung asam lemak jenuh cukup besar (51%), sehingga stabiliser termal dari
PFAD mudah keruh ketika disimpan khususnya pada kondisi dingin dan menjadi
kurang diminati. Stabiliser termal dengan titer di bawah 10oC dapat dijamin jernih
ketika disimpan pada kondisi dingin.
Penelitian ini diarahkan untuk memperoleh stabiliser termal PVC dari fraksi tak
jenuh PFAD dengan titer di bawah 10oC yang memiliki spesifikasi dan efek
stabilisasi memenuhi kebutuhan pasar. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap yakni,
sintesis stabiliser dari campuran palmitat-oleat, fraksinasi PFAD dengan metode
kompleksasi urea, dan sintesis stabiliser dari fraksi tak jenuh PFAD. Sintesis
stabiliser dari campuran asam palmitat-oleat menunjukkan bahwa stabiliser dengan
titer 10oC dapat diperoleh dari campuran asam lemak dengan angka iodin minimum
75-80 g I2/100g. Percobaan fraksinasi dengan kompleksasi urea menunjukkan
bahwa fraksi asam lemak dengan angka iodin minimum tersebut dapat diperoleh
dengan menggunakan larutan urea-metanol jenuh, pada temperatur 35oC, dan rasio
urea/PFAD 2,0. Stabiliser yang disintesis dari fraksi tersebut terbukti memiliki titer
di bawah 10oC dan terbukti pula bening ketika disimpan hingga temperatur
tersebut. Spesifikasi dan efektivitas stabilisasi stabiliser termal yang dihasilkan
terbukti memenuhi kebutuhan pasar: kadar sulfur 8,8 ± 0,1 % ; waktu stabilisasi
kongo merah 33,0 ± 1,1 menit ; dan tidak lengket selama satu jam melalui uji two
roll mill pada 190oC.