BAB1 Hanida Nilasary
EMBARGO  2027-06-05 
EMBARGO  2027-06-05 
BAB2 Hanida Nilasary
EMBARGO  2027-06-05 
EMBARGO  2027-06-05 
BAB3 Hanida Nilasary
EMBARGO  2027-06-05 
EMBARGO  2027-06-05 
BAB4 Hanida Nilasary
EMBARGO  2027-06-05 
EMBARGO  2027-06-05 
BAB5 Hanida Nilasary
EMBARGO  2027-06-05 
EMBARGO  2027-06-05 
PUSTAKA Hanida Nilasary
EMBARGO  2027-06-05 
EMBARGO  2027-06-05 
EVALUASI SUB – PROSES PURIFIKASI PADA PRODUKSI POLIPROPILENA AKIBAT PERUBAHAN KAPASITAS DAN KOMPOSISI UMPAN
Oleh
Hanida Nilasary
NIM: 23016049
(Program Studi Magister Teknik Kimia)
Umpan unit purifikasi pada produksi polipropilena merupakan output dari Fluid Catalytic Cracking Unit (FCCU). Saat ini kehandalan unit FCC memiliki kendala sehingga diperlukan program pengembangan (revamping) unit FCC. Akibat revamping ini, kapasitas dan komposisi umpan unit purifikasi propilena akan berubah. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi kinerja di unit purifikasi propilena.
Penelitian ini difokuskan untuk melakukan evaluasi perubahan kapasitas dan komposisi umpan terhadap unit purifikasi propilena akibat revamping unit FCC sebagai sumber utama raw propane propylene (Raw-PP). Unit purifikasi pada kilang polipropilena digunakan untuk memurnikan Raw-PP sehingga mendapatkan propilena yang sudah terbebas dari zat pengotor (hidrogen sulfida, karbondioksida, dan merkaptan) hingga mencapai kemurnian yang tinggi yaitu 99,6%. Hal ini dimaksudkan agar dapat memenuhi spesifikasi sebagai umpan unit polimerasi selanjutnya.
Umpan hasil revamping meliputi peningkatan volume umpan dan perubahan komposisi umpan. Analisis kinerja unit purifikasi dilakukan menggunakan simulasi dan pemodelan Aspen HYSYS V10 berdasarkan kondisi operasi dan peralatan proses yang digunakan.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sistem mampu memproses umpan hasil revamping dengan beberapa modifikasi. Kondisi operasi unit purifikasi saat ini dapat dipertahankan namun perlu memperketat batas atas kandungan H2S umpan maksimal 2750 ppm-mol dari 6000 ppm-mol (eksisting) dan batas atas kandungan CO2 umpan maksimal 250 ppm-mol dari > 1000 ppm-mol (eksisting). Peralatan proses perlu penambahan unit dryer berkapasitas minimal 3,4 ton/h dan modifikasi kolom Depropanizer dengan penambahan 20 tahap teoritis.