Abstrak:
Pergeseran paradigma industri pertanian dan dimulainya era pasar babas membuka peluang bagi para pengusaha untuk menyediakan bibit tumbuhan bermutu tinggi melalui teknik kultur jaringan. Salah satu upaya menghadapi persaingan yang makin ketat tersebut adalah penggunaan strategi harga. Informasi biaya yang akurat adalah dasar bagi penetapan strategi harga yang kompetitif.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperoleh informasi biaya yang lebih akurat adalah penggunaan Activity-Based Costing (ABC) dalam pembebanan biaya produksi ke produk. Metoda ini menelusuri aktivitas dan konsumsi sumber daya oleh produk dalam proses produksi. Biaya produksi yang diterima oleh produk adalah biaya yang timbul karena konsumsi sumber daya untuk aktivitas yang dilaluinya. Pembebanan biaya produksi tak langsung pada metoda ABC menggunakan pemacu biaya yang relevan. Hal ini berbeda dengan metoda tradisional yang membebankan biaya produksi tak langsung hanya berdasarkan unit produk sehingga tidak mewakili kondisi sebenarnya.
Obyek penelitian penulis adalah perusahaan produsen bibit berbasis kultur jaringan, di mana proporsi biaya produksi tak langsung cukup besar. Pembebanan yang tidak akurat untuk proporsi biaya yang besar akan menyebabkan distorsi informasi yang signifikan.
Penggunaan metoda ABC memperlihatkan adanya overcasting pada pembebanan biaya perusahaan jika menggunakan metoda tradisional. Informasi dari metoda ABC ini dapat digunakan oleh pihak perusahaan untuk menentukan harga jual, melakukan efisiensi, dan peningkatan berbagai kinerja perusahaan. Pada akhirnya informasi dari metoda ABC ini akan menjadi landasan yang kuat untuk meningkatkan daya saing perusahaan.