Setiap tahunnya tingkat penduduk Kota Bandung semakin meningkat,
dikarenakan sebagai kota tujuan destinasi wisata terbesar di Jawa Barat yang
memiliki problematika besar, yaitu kemacetan. Seperti pada perlintasan kereta api
sebidang pada Kecamatan Sumur yaitu Jalan Merdeka, Jalan Sumatera dan Jalan
Sunda yang menyebabkan volume kendaraan dijalan tersebut terjadi antrian yang
panjang dan waktu tempuh yang lama.
Dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan volume, panjang
antrian, dan waktu tempuh setiap kendaraan yang terjadi akibat kemacetan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi, membandingkan dan mengetahui
hasil kondisi layak atau tidak layak program dari hasil data lapangan pada setiap
ruas jalan yang dipengaruhi oleh perlintasan sebidang kereta api dengan program
mikrosimulasi Vissim. Sebelum menggunakan Program mikrosimulasi PTV
Vissim 11 harus diperoleh data berupa hasil survei pengamatan langsung
dilapangan selama satu hari penuh yaitu volume, antrian dan waktu tempuh setiap
kendaraan pada ruas jalan tersebut, kemudian dilakukan kalibrasi dan validasi data
untuk mendapatkan hasil dan dapat dibandingkan apakah program tersebut layak
atau tidak digunakan dengan kondisi perlintasan kereta api sebidang tersebut.
Untuk kalibrasi data digunakan parameter perilaku pengendara sebagai percobaan
untuk mendapatkan hasil analisis dan visual dalam program mikrosimulasi
Vissim. Sedangkan untuk validasinya digunakan metode statistik GEH sebagai
pembanding nilai data lapangan dan nilai model mikrosimulasi. Hasil yang
didapat dari penelitian ini digunakan percobaan sebanyak tiga kali dalam kalibrasi
perilaku pengendara, yang pertama data langsung dari Vissim, yang kedua data
dari penelitian terdahulu, yang ketiga data perhitungan survei langsung
dilapangan. Kesimpulan hasil percobaan dari validasi adalah percobaan ketiga
yang dimana secara analisis dan visual dapat dikatakan sesuai dengan kondisi
lapangan langsung.