digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Ulkus diabetik adalah salah satu komplikasi kronik diabetes mellitus berupa luka terbuka pada permukaan kulit yang dapat disertai adanya kematian jaringan setempat. Sekitar 58% pasien ulkus kaki diabetik mengalami infeksi secara klinis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tanaman obat alternatif yang memiliki aktivitas antibakteri untuk ulkus diabetik. Penelitian ini dibagi menjadi 2 studi, yaitu studi pendahuluan dan studi eksperimental. Pada studi pendahuluan, profil bakteri penginfeksi ulkus diabetik di suatu rumah sakit di bandung selama tahun 2014 dan data sensitivitas antibiotiknya dikumpulkan. Studi pendahuluan ini dilakukan secara retrospektif. Sedangkan pada studi eksperimental, aktivitas antibakteri ekstrak tanaman uji dengan metode mikrodilusi dan difusi agar dilakukan untuk mengetahui nilai konsentrasi hambat minimum (KHM) dan konsentrasi bunuh minimum (KBM). Kemudian dilakukan pengujian kombinasi tanaman uji dengan metode difusi pita kertas. Tanaman uji yang dipilih adalah kulit buah delima dan batang sereh. Hasil penelitian yang diperoleh pada studi pendahuluan menunjukkan bahwa prevalensi tiga bakteri terbanyak yang menginfeksi pasien ulkus diabetik secara berturut-turut adalah Klebsiella pneumoniae (19,70%), Escherichia coli (15,15%) dan Staphylococcus aureus (9,09%). Sedangkan Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri yang mengalami resistensi paling banyak terhadap antibiotik. Siprofloksasin merupakan antibiotik yang mengalami resistensi paling banyak yaitu terhadap Klebsiella pneumoniae, Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Selanjutnya untuk studi eksperimental, bakteri Klebsiella pneumoniae, Esherichia coli ATCC 8739, Staphylococcus aureus ATCC 6538 dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 9027 dipilih untuk menguji aktivitas antibakteri tanaman uji. Hasil penelitian pada studi ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit buah delima dan ekstrak etanol batang sereh menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap semua bakteri uji secara berturut-turut dengan KHM 256 µg/mL dan KHM 4096 µg/mL. Sifat kombinasi ekstrak etanol kulit buah delima dan batang sereh terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 6538, Escherichia coli ATCC 8739 dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 9027 menunjukkan sifat yang aditif sedangkan terhadap bakteri Klebsiella pneumoniae menunjukkan sifat yang sinergis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol kulit buah delima berpotensi sebagai antimikroba dan kombinasinya dengan ekstrak etanol batang sereh menunjukkan sifat yang sinergis terhadap bakteri Klebsiella pneumoniae.