Ulkus diabetik adalah salah satu komplikasi kronik diabetes mellitus berupa luka
terbuka pada permukaan kulit yang dapat disertai adanya kematian jaringan
setempat. Sekitar 58% pasien ulkus kaki diabetik mengalami infeksi secara klinis.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tanaman obat alternatif yang
memiliki aktivitas antibakteri untuk ulkus diabetik. Penelitian ini dibagi menjadi 2
studi, yaitu studi pendahuluan dan studi eksperimental. Pada studi pendahuluan,
profil bakteri penginfeksi ulkus diabetik di suatu rumah sakit di bandung selama
tahun 2014 dan data sensitivitas antibiotiknya dikumpulkan. Studi pendahuluan
ini dilakukan secara retrospektif. Sedangkan pada studi eksperimental, aktivitas
antibakteri ekstrak tanaman uji dengan metode mikrodilusi dan difusi agar
dilakukan untuk mengetahui nilai konsentrasi hambat minimum (KHM) dan
konsentrasi bunuh minimum (KBM). Kemudian dilakukan pengujian kombinasi
tanaman uji dengan metode difusi pita kertas. Tanaman uji yang dipilih adalah
kulit buah delima dan batang sereh. Hasil penelitian yang diperoleh pada studi
pendahuluan menunjukkan bahwa prevalensi tiga bakteri terbanyak yang
menginfeksi pasien ulkus diabetik secara berturut-turut adalah Klebsiella
pneumoniae (19,70%), Escherichia coli (15,15%) dan Staphylococcus aureus
(9,09%). Sedangkan Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri yang
mengalami resistensi paling banyak terhadap antibiotik. Siprofloksasin merupakan
antibiotik yang mengalami resistensi paling banyak yaitu terhadap Klebsiella
pneumoniae, Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Selanjutnya untuk studi
eksperimental, bakteri Klebsiella pneumoniae, Esherichia coli ATCC 8739,
Staphylococcus aureus ATCC 6538 dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 9027
dipilih untuk menguji aktivitas antibakteri tanaman uji. Hasil penelitian pada studi
ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit buah delima dan ekstrak etanol
batang sereh menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap semua bakteri uji secara
berturut-turut dengan KHM 256 µg/mL dan KHM 4096 µg/mL. Sifat kombinasi
ekstrak etanol kulit buah delima dan batang sereh terhadap bakteri Staphylococcus
aureus ATCC 6538, Escherichia coli ATCC 8739 dan Pseudomonas aeruginosa
ATCC 9027 menunjukkan sifat yang aditif sedangkan terhadap bakteri Klebsiella
pneumoniae menunjukkan sifat yang sinergis. Kesimpulan dari penelitian ini
adalah ekstrak etanol kulit buah delima berpotensi sebagai antimikroba dan
kombinasinya dengan ekstrak etanol batang sereh menunjukkan sifat yang
sinergis terhadap bakteri Klebsiella pneumoniae.