digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Di Indonesia, penggunaan internet dan transaksi melalui platform meningkat setiap tahunnya. McKinsey mencatat bahwa budaya trend online shopping meningkat sebesar 9% dari tahun 2017, begitu juga dengan penggunaan internet yang meningkat sebanyak 10,12%. Hal ini terkait dengan semakin banyaknya peluang bagi pengusaha karena kemudahan penggunaan internet dan perubahan perilaku pelanggan dalam masyarakat saat ini. Tren ini diidentifikasi sebagai peluang oleh LAPAK.KU, sebuah perusahaan baru yang melihat masalah keterbatasan informasi yang dirasakan oleh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ketika mencari tempat untuk mejual, memasarkan dan memamerkan produk. LAPAK.KU bertujuan untuk membantu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengembangkan bisnis mereka dengan memiliki tempat untuk menjual ke pasar yang ditargetkan, sehingga dapat meningkatkan ekonomi mereka. Namun, setiap start-up perlu menemukan dan memvalidasi pasar mereka, mengingat masalah yang menjadi dasar start-up ini dibuat didasarkan pada asumsi. Selanjutnya, untuk membenarkan masalah dan target pasar sangat penting dalam tahap pertama dari pembuatan start-up. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini berawal dengna melakukan analisis Customer Development yang terdiri dari Customer Discovery dan Customer Validation yang dibantu dengan tools yaitu Javelin Board untuk menganalisa Customer Discvoery dan Value Proposition Canvas untuk menganalisa Customer Validation. Hal ini dilakukan untuk mengetahui produk ini diterima atau tidak oleh masyarakat. Hasilnya mengusulkan solusi dan perbaikan yang dapat diterapkan untuk pengembangan bisnis dan keberlanjutan LAPAK.KU. Usulan Marketing Funnel juga digunakan dengna konsep AISAS untuk memproyeksikan pengenalan dan penjualan produk ini. Rekomendasi juga diusulkan dalam bentuk pengembangan bisnis di masa depan.