digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki sumber daya alam yang berlimpah terutama dalam minyak bumi dan gas alam. Implementasi bisnis minyak dan gas di Indonesia dilakukan melalui kontrak kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan kontraktor kontrak kerjasama atau KKKS. Ada dua jenis kontrak proyek minyak dan gas yang telah diatur oleh Pemerintah, yaitu Kontrak Bagi Hasil (PSC) dan Gross Split. Tugas akhir ini menilai kecocokan pemodelan ekonomi melalui simulasi dua skenario untuk pengembangan wilayah kerja lebih lanjut di proyek Sumatera Tengah dan dioperasikan oleh PT. XYZ. Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk menentukan hasil yang menguntungkan bagi PT XYZ dan Pemerintah Indonesia dan untuk menentukan strategi bisnis yang sesuai untuk setiap skenario. Untuk mencapai tujuan, tugas akhir ini melakukan beberapa metode, seperti Discounted Cash Flow (DCF), analisis sensitivitas, analisis skenario, Simulasi Monte Carlo, dan Analisis SWOT. Berdasarkan hasil perhitungan NPV. Hasil NPV Kontraktor dengan menggunakan discount rate 10% dalam Skenario 2 lebih besar dari Skenario 1. Untuk pihak Pemerintah Indonesia, jumlah total Government Take Skenario 2 lebih rendah dari Skenario 1. Menurut analisis sensitivitas, seluruh skenario memiliki variabel yang sama dalam mempengaruhi hasil NPV, yaitu total produksi minyak dan harga minyak. Mempertimbangkan skenario terburuk dan skenario terbaik, hasil analisis skenario menunjukkan bahwa PT XYZ masih dapat menghasilkan NPV positif. Menurut hasil Simulasi Monte Carlo, jumlah total hasil NPV akan memberikan nilai positif 100%. Dapat disimpulkan bahwa dengan mempertimbangkan perhitungan NPV dan risiko terkait, PT XYZ dapat mengimplementasikan Skenario 2 untuk beroperasi di Lapangan X.