digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perusahaan startup dapat disebut sebagai perusahaan yang dirancang untuk tumbuh dan berkembang dengan kecepatan yang lebih cepat daripada usaha kecil atau mikro lainnya. Tetapi, ditemukan bahwa lebih dari 50% startup gagal pada 5 tahun pertama operasi mereka. Fenomena ini pun bias terjadi di PT SRS, sebuah perusahaan perangkat lunak yang berlokasi di Bandung, yang berfokus pada pembuatan perangkat lunak dalam industri kesehatan yang sedang menurun. Sejak pertengahan tahum 2019, PT SRS, yang didirikan pada tahun 2016, telah mengalami perombakan besar-besaran. Perombakan ini disebabkan oleh beberapa keputusan salah yang dibuat oleh perusahaan. CEO dan CTO yang baru diangkat kemudian mengubah arah perusahaan untuk fokus pada pembuatan aplikasi penjadwalan pasien dengan tujuan utama menciptakan sistem kapitasi dalam industri kesehatan. Tetapi, dengan fokus mereka tertuju pada produk mereka sendiri, muncullah pengabaian manajemen modal insani yang juga penting untuk menciptakan value bagi karyawan mereka dan dengan demikian membantu perusahaan untuk tumbuh dan berkelanjutan dalam industri ini. Metode kualitatif, yang terdiri dari wawancara dan observasi, dan analisis SWOT, yang disimpulkan dari analisis eksternal and internal, digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan masalah bisnis yang dihadapi oleh PT SRS. Ditemukan bahwa perusahaan belum melakukan strategi manajemen modal insani yang tepat, seperti analisis pekerjaan, deskripsi and spesifikasi pekerjaan yang jelas, kurangnya sistem penilaian kinerja formal, dan sistem kompensasi standar di perusahaan mereka yang akan memengaruhi kinerja dan motivasi karyawan mereka. Posisi pekerjaan perusahaan saat ini juga ternyata tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Dengan demikian, penulis mengusulkan beberapa strategi, dengan jadwal implementasinya, untuk memperbaiki sistem manajemen modal insani perusahaan, dengan menciptakan posisi pekerjaan baru, mendesain ulang struktur organisasi untuk mengakomodasi posisi pekerjaan baru tersebut, melakukan analisis pekerjaan yang menghasilkan penciptaan deskripsi pekerjaan yang jelas dan analisis pekerjaan, mengusulkan rencana penilaian kinerja yang tepat, dan standarisasi sistem kompensasi.