digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri kreatif adalah manifestasi dari ekonomi kreatif yang merupakan konsep ekonomi dimana kreativitas dianggap sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonomi. Di Indonesia, industri kreatif memiliki peran besar dalam meningkatkan perekonomian nasional karena industri kreatif telah memberikan kontribusi berupa pertumbuhan positif terhadap PDB Indonesia sejak tahun 2015. Para pelaku dalam industri kreatif terdiri dari banyak pekerja kreatif, salah satu di antaranya adalah para seniman visual. Dalam lingkup industri kreatif, seniman visual dianggap juga sebagai pengusaha karena mereka memasarkan art merchandise yang berkontribusi besar pada pendapatan mereka. Industri art merchandise belakangan menjadi populer di Indonesia dan berhasil menciptakan pasar sendiri. Fenomena ini dapat dilihat melalui antusiasme atau animo pelanggan Indonesia terhadap pasar kreatif dan pameran yang sering memamerkan produk art merchandise. Industri art merchandise terus berkembang dan mendatangkan banyak pesaing yang mulai memasuki pasar. Gutsy Prune adalah salah satu bisnis art merchandise di Indonesia yang menawarkan produk siap pakai dengan ilustrasi. Gutsy Prune menghadapi stagnasi penjualan sejak awal tahun 2019. Stagnasi penjualan disebabkan oleh rendahnya persentase perputaran persediaan barang. Untuk mengatasi masalah ini, Gutsy Prune perlu merumuskan strategi bisnis yang efektif untuk mengatasi stagnasi penjualan. Untuk menemukan beberapa akar penyebab yang menjadi pemicu masalah, Gutsy Prune telah melakukan serangkaian analisis yang mencakup analisis eksternal, internal, dan pelanggan. Untuk analisis internal, Gutsy Prune melakukan Analisis STP, Analisis Bauran Pemasaran, dan Analisis Rantai Nilai. Untuk analisis eksternal, Gutsy Prune melakukan Analisis PESTEL, Analisis Lima Kekuatan Porter, Analisis Pesaing, dan Peta Kelompok Strategis. Untuk analisis pelanggan, Gutsy Prune melakukan wawancara dengan pelanggan saat ini dan pelanggan potensial. Hasil dari serangkaian analisis kemudian digabungkan dan disimpulkan dengan menggunakan SWOT Analysis untuk menemukan penyebab dari stagnasi penjualan. Beberapa penyebab mendasar adalah: lini produk Gutsy Prune yang masih terbatas; kurangnya saluran penjualan; kurangnya sumber daya manusia; strategi STP yang lemah; strategi Bauran Pemasaran yang lemah; sistem outbound logistics yang tidak otomatis; kurangnya supplier jangka panjang; keberadaan pesaing yang kuat; dan preferensi pelanggan. Solusi bisnis untuk menanggulangi masalah stagnasi penjualan adalah: Strategi STP baru; Value Proposition Canvas yang sudah divalidasi; Analisis Bauran Pemasaran baru; rencana struktur organisasi; dan Strategi Fokus Diferensiasi dari Porter.