Pemaparan sinar matahari yang berlebihan dan dalam jangka waktu yang panjang
dapat menyebabkan kerusakan kulit, penuaan dini, dan kemungkinan kanker kulit.
Tabir surya dapat melindungi kulit dari efek merugikan akibat terpapar sinar
matahari, karena dapat mengurangi dampak negatif radiasi UV yang berlebihan.
Tujuan penelitian ini adalah membuat sediaan krim tabir surya dari serbuk rumput
laut Eucheuma cottonii.Doty dengan mereduksi ukuran partikel, uji iritasi pada
kulit, dan menentukan nilai SPF secara in vivo. Penelitian ini diawali dengan
pengecilan ukuran partikel rumput laut melalui proses pemotongan dan
penggilingan dengan menggunakan ball mill, dihasilkan serbuk nano yang
dikarakterisasi berdasarkan ukuran partikel, indeks polidispersitas, dan morfologi
partikel serbuk rumput laut. Ukuran partikel yang diperoleh adalah 532,73 ± 34,28
nm dan indeks polidispersitasnya adalah 0,29 ± 0,07. Formulasi sediaan
menggunakan basis krim air dalam minyak yang terdiri dari setomakrogol 1000,
propilen glikol, VCO, dan setostearil alkohol. Krim yang dibuat dievaluasi
organoleptis, pH, viskositas, uji iritasi, dan penentuan nilai SPF secara in vivo
pada kelinci. Formula krim yang baik adalah formula yang mengandung 2,5%
serbuk rumput laut dalam basis yang terdiri dari 1% setomacrogol 1000, 15%
propilen glikol, 56% VCO dan 3% setostearil alkohol. Uji iritasi primer krim
menunjukkan tidak terjadi iritasi pada kulit punggung kelinci. Tahap pertama
dalam pengujian SPF adalah penentuan Minimal Erythema Dose (MED). Hasil
orientasi minimal erythema dose (MED) atau energi minimal sinar UV B yang
dapat menimbulkan eritema pada kelinci albino jantan galur New Zealand yang
tidak diberi krim adalah 1,494 J/cm
2
. Pada uji in vivo nilai SPF krim tabir surya
adalah 3,37.
Perpustakaan Digital ITB