Optimasi merupakan proses mencari nilai terbaik berdasarkan fungsi tujuan dengan
daerah asal yang telah didefinisikan. Salah satu metode optimasi yang sering digunakan
adalah algoritma genetika. Algortima genetika merupakan metode optimasi yang sangat luas
pengunaannya, termasuk dalam bidang konversi energi. Pada penelitian ini, algoritma
genetika digunakan untuk mengoptimasi sistem Heat Recovery Steam Generator (HRSG).
Sistem HRSG membutuhkan desain yang optimal untuk memaksimalkan pemanfaatan panas
untuk membangktikan uap air. Panas dari turbin gas dengan temperatur 600°C digunakan
untuk membangkitkan uap air. Objektif optimasi ini adalah mengoptimalkan efisiensi
eksergi, efisiensi energi dan indeks biaya desain. Optimasi multi-objektif digunakan untuk
mengoptimasi ketiga objektif tersebut secara simultan. Analisis sensitivitas pada hasil
optimasi dilakukan untuk mengetahui pengaruh perubahan parameter dan variabel optimasi
terhadap hasil optimasi.
Optimasi multi-objektif menghasilkan solusi Pareto yang acak dengan nilai efisiensi
energi dan efisiensi eksergi berbanding lurus dengan indeks biaya desain. Pareto
menghasilkan solusi optimasi (-0,832 ; -0,828 ; 9.073) T pada (50 bar ; 10,0°C ; 10,0°C), (-0,792 ; -0,835 ; 7.839)T pada (29 bar ; 14,3°C ; 11,5°C)T, (-0,832 ; -0,828 ; 9.073) pada (50 bar ; 10,0°C ; 10,0°C)T
, dan (-0,827 ; -0,827 ; 8.655)T pada (48 bar ; 10,6°C ; 11,5°C).
Analisis sensitivitas variabel desain optimasi menunjukkan efisiensi energi sensitif terhadap
perubahan nilai pinch point dan approach point, efisiensi eksergi sensitif terhadap perubahan
tekanan air/uap, dan indeks biaya desain sensitif terhadap perubahan nilai pinch point
dibanding perubahan nilai approach point.