digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Selama beberapa tahun terakhir, jumlah bisnis pembuatan roti terus bertambah. Banyak tukang roti melihat bahwa produk roti adalah komoditas dengan potensi besar dan mulai masuk dalam kompetisi produk roti, mencari keuntungan melalui penjualan roti ke pasar masal. Djaflour adalah startup baru dan sedang menuju komersialisasi. Djaflour perlu tahu apa yang diinginkan dan dibutuhkan pelanggan untuk jenis roti yang mereka inginkan. Salah satu cara untuk mendapatkan wawasan tentang apa yang diinginkan dan dibutuhkan pelanggan adalah melalui riset pasar dan pengembangan produk. Produk baked yang diproses melalui pengembangan produk akan memiliki hak istimewa dan nilai perbedaan di depan mata pelanggan. Roti dengan kualitas tinggi akan dipilih oleh pelanggan dan oleh karena itu dapat meningkatkan pangsa pasar dan memberi perusahaan keuntungan untuk terus tumbuh. Makalah penelitian ini membahas tentang pengembangan produk-produk panggang dari Djaflour untuk menemukan target pasar yang cocok di antara pesaing lainnya. Makalah ini menggunakan pendekatan kualitatif yang merupakan riset pasar, dilakukan dengan membuat kuesioner dan mendistribusikannya kepada masyarakat. Tujuan dari riset pasar adalah untuk mengetahui karakteristik konsumen dalam hal konsumsi roti. Riset pasar mulai dari menentukan jenis variabel apa yang akan diteliti, yaitu variabel demografis dan variabel perilaku. Langkah selanjutnya adalah Segmentation, Targeting, dan Positioning. Proses ini untuk mencocokkan peluang dengan sumber daya dan tujuan perusahaan. Biasanya perusahaan harus melengkapi definisi pasar produk yang meliputi: jenis produk, kebutuhan pelanggan, jenis pelanggan, dan wilayah geografis. Langkah terakhir adalah Quality Function Deployment. Quality Function Deployment adalah metode yang digunakan untuk memastikan bahwa desain produk atau layanan akhirnya benar-benar memenuhi kebutuhan pelanggannya. Hasil dari riset pasar menunjukkan bahwa setiap rentang usia, jenis kelamin, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan status perkawinan memiliki keinginan yang berbeda tentang produk roti. Proses Segmentation menghasilkan diferensiasi antara rentang usia, yang diklasifikasikan dengan empat segmen, tingkat pendapatan, yang diklasifikasikan dengan empat segmen, Tingkat Penggunaan (Konsumsi) yang tersegmentasi dengan empat jenis konsumsi yang berbeda dan jenis berbelanja, yang tersegmentasi dengan dua jenis berbeda. Setiap produk menunjukkan segmen yang berbeda, yang dapat dilihat dari aspek demografi dan perilaku yang berbeda. Adapun karakteristik roti manis, hasil survei menunjukkan bahwa responden memilih bahwa rasa adalah aspek yang paling penting, diikuti oleh tekstur, harga, penampilan, porsi dan kemasan di posisi terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa apabila berhubungan dengan roti manis, rasa adalah prioritas nomor satu.