digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Siti Nadhira Qinthari
PUBLIC yana mulyana

Hipertensi masih menjadi masalah di Indonesia karena merupakan penyakit penyebab kematian paling banyak di Indonesia. Berdasarkan data dari Indonesian Society of Hypertension (InaSH) untuk tahun 2000 – 2013 kematian akibat hipertensi mencapai angka 7 juta jiwa dari total 56 juta kematian yang terjadi. Jawa Barat merupakan provinsi urutan ketiga dengan prevalensi kejadian hipertensi tertinggi di Indonesia pada tahun 2013 sehingga diperlukan pemantauan lebih lanjut terhadap terapi hipertensi. Penanganan hipertensi telah distandarisasi secara internasional yaitu mengacu pada Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC). Tujuan terapi hipertensi yaitu mengontrol tekanan darah pada kondisi normal dan mencegah terjadinya kerusakan organ. Institut Teknologi Bandung (ITB) menyediakan klinik layanan kesehatan yaitu Bumi Medika Ganesha (BMG) yang melayani masalah kesehatan terkait hipertensi dari sekian masalah kesehatan lainnya. Di BMG, pemantauan terhadap penggunaan Obat Antihipertensi (OAH) dan pemantauan efektivitas terapi hipertensi belum dilakukan secara teratur sehingga dapat mengganggu terapi hipertensi jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji ketepatan/ketidaktepatan penggunaan OAH dan survei efektivitas terapi hipertensi. Penelitian ini merupakan studi deskriptif dan observasional yang terdiri atas studi pengkajian penggunaan OAH yang evaluasinya didasarkan pada Kriteria Penggunaan Obat (KPO) sebagai acuan standar terapi yang disusun dari pustaka mutakhir, dan survei efektivitas terapi hipertensi melalui wawancara langsung kepada pasien. Pada studi pengkajian penggunaan OAH pasien kunjungan bulan Januari hingga Maret 2015, dari 74 pasien (45 pasien pria dan 29 pasien wanita) ditemukan 17 ketidaktepatan penggunaan OAH yang terdiri atas 13 kasus (76,47%) ketidaktepatan seleksi obat, 1 kasus (5,88%) ketidaktepatan seleksi dosis dengan dosis berlebih, dan 3 kasus (17,67%) interaksi obat dengan rata-rata jumlah kejadian ketidaktepatan per pasien adalah 2 kejadian ketidaktepatan. Pada survei efektivitas terapi hipertensi, dari 19 pasien dengan data rekaman tekanan darah lengkap yang berhasil diwawancara terdapat 4 pasien (21,05%) yang berhasil mencapai efektivitas terapi dan 15 pasien (78,95%) belum mencapai efektivitas terapi. Faktor yang mempengaruhi ketidakefektifan terapi antara lain Indeks Massa Tubuh (IMT) lebih besar dari 24,9 kg/m 2 , kebiasaan harian pasien berupa merokok, pengonsumsian kopi, teh, dan kurangnya aktivitas fisik (olahraga), serta perilaku konsumsi obat secara tidak rutin. Di samping itu, diketahui terjadi efek samping OAH yaitu 4 kasus (21,05%) batuk kering pada penggunaan Kaptopril dan 1 kasus (5,26%) efek lelah pada penggunaan Amlodipin sesaat sebelum tidur malam.