Artemisinin merupakan senyawa metabolit sekunder yang berasal dari tanaman Artemisia
annua L. yang berkhasiat sebagai obat antimalaria. Namun, kadar senyawa artemisinin
dalam tanaman A. annua sangat rendah dan pengobatan malaria berbasis artemisinin
menjadi relatif mahal. Oleh karena itu, diperlukan suatu strategi yang efektif untuk dapat
meningkatkan kadar senyawa artemisinin. Penelitian yang sedang berkembang saat ini
mengarah pada rekayasa genetik dengan melibatkan jalur biosintesis artemisinin. Dalam
jalur biosintesis artemisinin, enzim farnesyl pyrophosphate synthase (FPS) merupakan
salah satu enzim yang memiliki peranan penting. Enzim ini akan ditransformasikan ke
dalam tanaman A. annua dalam upaya meningkatkan kadar artemisinin. Untuk dapat
ditransformasikan ke dalam tanaman, gen pengkode FPS terlebih dahulu harus disisipkan
dalam vektor biner pCAMBIA 1303. Penelitian ini bertujuan untuk menyisipkan gen FPS
ke dalam vektor biner pCAMBIA 1303. Gen FPS yang digunakan dalam penelitian ini
adalah gen sintetik yang telah berada dalam vektor kloning pUC57. Plasmid pUC57-FPS
dan plasmid pCAMBIA kosong yang telah diperbanyak, keduanya dipotong dengan
menggunakan enzim restriksi SpeI dan NcoI. Konstruksi dilakukan dengan meligasikan
kedua fragmen DNA yang telah terpotong dan selanjutnya ditransformasikan pada bakteri
Escherichia coli galur DH5?. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gen FPS telah berhasil
disisipkan ke dalam vektor pCAMBIA 1303, sehingga menghasilkan vektor rekombinan
pCAMBIA 1303-FPS. Vektor rekombinan yang telah diisolasi dan dielektroforesis dengan
menggunakan gel agarose 1% dikonfirmasi dengan metode analisis migrasi, PCR
menggunakan primer spesifik FPS, analisis restriksi serta penentuan urutan nukleotida
(sekuensing).Hasil analisis migrasi menunjukkan plasmid rekombinan bermigrasi lebih
lambat, konfirmasi PCR menunjukkan bahwa terdapat pita gen FPS pada ukuran ±1032 bp,
dan fragmen ini dapat dipotong dengan menggunakan enzim restriksi XbaI. Pada analisis
penentuan urutan nukleotida gen FPS (sekuensing) belum memberikan hasil yang
memuaskan.
Perpustakaan Digital ITB