Jamur dari lingkungan laut sudah banyak dikembangkan sebagai penghasil metabolit aktif
yang digunakan sebagai antibakteri, antijamur, antivirus, dan antikanker. Penelitian ini
bertujuan untuk mengisolasi jamur yang berasal dari sampel yang diperoleh dari
lingkungan laut dan menentukan aktivitas antibakterinya yang dinyatakan dengan
konsentrasi hambat minimum (KHM) dan konsentrasi bakterisida minimum (KBM)
terhadap bakteri Bacillus subtilis dan Escherichia coli menggunakan metode CLSI
(Clinical Laboratory and Standard Institute). Isolasi jamur dari sampel menggunakan
media ekstrak ragi, pepton, dan dekstrosa (YPD) dengan komposisi 5:5:10 dalam air laut
buatan steril. Jamur yang telah murni difermentasi dalam media cair YPD selama 21 hari
pada shaker dengan keceptan 150 rpm. Kultur media dan miselia dipisahkan dengan
menggunakan metode filtrasi. Bagian kultur media di ekstraksi dengan ekstraksi cair-cair
sedangkan bagian miselium diekstraksi dengan cara maserasi menggunakan pelarut etil
asetat. Ekstrak dipekatkan dengan rotary vaporator dan dikeringkan kemudian dilakukan
uji aktivitas antimikroba terhadap bakteri Bacillus subtilis dan Escherichia coli dengan
metode difusi cakram. Ekstrak yang memberikan hambatan pada konsentrasi 250µg/disk
dilakukan penentuan nilai konsentrasi hambat minimum (KHM) dengan metode
mikrodilusi, kemudian ditentukan nilai konsentrasi bakterisida minimumnya (KBM). Dari
penelitian ini diperoleh 10 strain jamur murni dan seluruhnya memiliki aktivitas antibakteri
terhadap salah satu atau kedua bakteri uji. Ekstrak dengan aktivitas antibakteri yang yang
kuat terhadap bakteri E. coli ditunjukkan oleh ekstrak kultur media GK4, dan GK5 dengan
nilai KHM 256, 256 µg/ml dan nilai KBM 1024, 1024 µg/ml. Ekstrak dengan aktivitas
antibakteri yang kuat terhadap B. subtilis ditunjukkan oleh ekstrak kultur media GK3,
GK4, GK5, GK7, GK8, ekstrak miselium GK6, GK7 dengan nilai KHM masing-masing
256, 32, 64, 128, 16, 256, 256 µg/ml dan memiliki nilai KBM masing-masing 1024, 256,
256, 256, 32, 512, dan 512 µg/ml. Dengan demikian sebagian besar isolat jamur memiliki
potensi aktivitas antibakteri yang lebih kuat terhadap bakteri uji B. subtilis dibandingkan
terhadap E. coli.
Perpustakaan Digital ITB