Fibrosis hati merupakan penyakit yang disebabkan oleh penumpukan matriks ekstraseluler.
Sintesis kolagen merupakan salah satu tahap penyebab fibrosis hati. Ketika terjadi fibrosis hati
ekspresi gen prokolagen ?1-kolagen IV dan jumlah protein kolagen meningkat. Penyakit
fibrosis hati merupakan penyakit kronis yang membutuhkan terapi jangka panjang sehingga
pemanfaatan bahan alam dapat meningkatkan keamanan terapi karena rendahnya efek
samping yang dapat ditimbulkan. Studi mengenai efek ekstrak kurkumin dan mahkota dewa
sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan hepatoprotektor untuk fibrosis hati sudah diketahui
dengan baik. Setelah pemberian secara oral aktivitas yang dimiliki kurkumin rendah
disebabkan oleh ketersediaan hayati kurkumin dalam tubuh yang buruk. Oleh karena itu,
digunakan sistem pembawa obat nanoemulsi untuk meningkatkan bioavaibilitas obat yang
bersifat lipofil seperti kurkumin. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek nanoemulsi
kurkumin dan kombinasinya dengan ekstrak mahkota dewa terhadap ekspresi gen prokolagen
?1-kolagen IV dan jumlah protein kolagen pada sel fibroblas NIH/3T3. Sel dikultur dengan
medium DMEM, 10% bovine, dan 1% penisilin-streptomisin. Efek sitotoksik sediaan
nanoemulsi dilakukan dengan menggunakan uji MTS (tetrazolium). Total RNA diekstraksi
menggunakan metode TRIzol. Analisis level ekspresi gen prokolagen ?1-kolagen IV
dilakukan dengan analisis kuantitatif menggunakan quantitative Real Time PCR (qPCR) dan
ekspresi gen dinormalisasi terhadap BAM. Jumlah protein kolagen dihitung menggunakan kit Sirius
Red/Fast Green Collagen Staining sesuai dengan protokol. Uji MTS menunjukkan viabilitas sel yang
diberi perlakuan dengan nanoemulsi kurkumin dan kombinasinya dengan mahkota dewa aman pada
konsentrasi <8 µg/mL untuk nanoemulsi kurkumin dan <2µg-20 µg/mL untuk nanoemulsi kombinasi
kurkumin-mahkota dewa. Nanoemulsi kurkumin dan kombinasinya dengan mahkota dewa
menurunkan level ekspresi gen prokolagen ?1-kolagen IV dan mengurangi jumlah protein
kolagen secara signifikan. Berdasarkan hasil penelitian, nanoemulsi kurkumin dan
kombinasinya dengan mahkota dewa berpotensi sebagai agen antifibrosis dengan menurunkan
ekspresi gen prokolagen ?1-kolagen IV yang selanjutnya berpengaruh terhadap pengurangan
produksi protein kolagen.