Ekspresi berlebih serta disregulasi ekspresi Angiostensin Enzyme Converting-2
(ACE2), memicu terjadinya berbagai penyakit dan komplikasi kesehatan seperti
hipertensi, gagal jantung, dan aterosklerosis. Sejak merebaknya pandemi SARSCoV-
2, banyak sekali pengembangan pengobatan yang berfokus pada regulasi
ekspresi ACE2. Salah satu pengembangan pengobatan yang dianjurkan adalah
terapi bebas sel. Terapi ini dilakukan dengan memanfaatkan produk-produk yang
dilepaskan oleh sel, seperti sekretom dan eksosom. Lingkungan sel diketahui
memengaruhi komposisi dan fungsi sekretom dan eksosom. Pada penelitian ini
dilakukan pemanfaatan potensi senyawa bioaktif kurkumin (Curcumin longa L.)
dan kuinin (Cinchona ledgeriana) untuk memodifikasi lingkungan human
Wharton's Jelly Mesenchymal Stem Cells (hWJ-MSC). Oleh karena itu, tujuan
dilakukannya penelitian ini adalah untuk memodulasi kandungan eksosom dan
sekretom yang diproduksi oleh hWJ-MSC sehingga dapat meningkatkan fungsional
eksosom dan sekretom dalam menurunkan ekspresi ACE2 pada sel Vero dan
Caco-2. Adapun hWJ-MSC yang diperoleh dari kultur primer dikarakterisasi secara
morfologi. Sel-sel ini dibagi menjadi 4 kelompok yakni sel yang diberi perlakuan
dengan senyawa bioaktif (kurkumin atau kuinin), DMSO (sebagai pelarut), dan
hanya dengan media kultur. Sekretom dan eksosom yang berasal dari hWJ-MSC
diisolasi dari semua kelompok perlakuan untuk analisis lebih lanjut. Eksosom
yang diisolasi dari hWJ-MSC dikarakterisasi dengan penanda spesifik CD63,
Transmission Electron Microscopy (TEM), dan Nanoparticle Tracking Analysis
(NTA). Internalisasi eksosom oleh sel Vero dan sel Caco-2 diamati pada 1, 2,5, 5,
12, dan 24 jam. Ekspresi ACE2 pada sel Vero dan Caco-2 yang telah diberi
eksosom dan sekretom yang berasal dari hWJ-MSC diamati pada jam ke- 24 dengan
immunocytochemistry (ICC) dan Western blotting. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa hWJ-MSC memiliki kemampuan berdiferensiasi dan hasil analisa penanda
permukaan CD44, CD73, CD90, CD105 menggunakan flowsitometer berturutturut
adalah 100%, 96,4%, 99,9%, 97,7%. Hasil karakterisasi eksosom yang berasal
dari hWJ-MSC terhadap penanda spesifik CD63 memiliki konsentrasi yaitu DMSO
242,81 pg/mL, Kontrol 438,69 pg/mL, Kuinin 347,80 pg/mL, dan Kurkumin
313,97 pg/mL. Hasil analisis dengan TEM menunjukkan vesikel ekstraseluler ini
memenuhi kriteria sebagai eksosom karena memiliki diameter 30-150 nm. Hasil
NTA menunjukan konsentrasi eksosom turunan hWJ-MSC pada kelompok
perlakuan yaitu kontrol 5,6 x 107 (partikel/mL), kurkumin 4,5 x 108 (partikel/mL),
dan kuinin 3,7 x 108 (partikel/ mL). Eksosom pada setiap kelompok perlakuan dapat terinternalisasi pada jam ke-1, jam ke- 2,5, jam ke- 5, jam ke- 12, dan sangat optimal
pada jam ke-24. Hasil uji immunocytochemistry (ICC) pada sel Vero dan Caco-2
menunjukan bahwa penambahan eksosom turunan hWJ-MSC yang diberikan
kurkumin (Kur-Exo) dan kuinin (Kuin-Exo) lebih mampu menghambat ekspresi
ACE2, dibandingkan eksosom turunan hWJ-MSC tanpa perlakun (Kont-Exo).
Penambahan sekretom turunan hWJ-MSC yang diberikan perlakuan kurkumin
(Kur-CM), kuinin (Kuin-CM), dan tanpa perlakuan (Kont-CM) tidak menunjukan
adanya penurunan ekspresi ACE2 pada sel Vero dan Caco-2. Hasil western blotting
menunjukan bahwa sel Caco-2 memiliki perbedaan yang signifikan lebih tinggi
dibandingkan sel Vero dalam menurunkan ekspresi ACE2. Pada sel Vero
penambahan eksosom maupun sekretom turunan hWJ-MSC dengan perlakuan
kuinin (p ?0,001) dan kurkumin (p ?0,001) signifikan lebih tinggi dibandingkan
kontrol (p ?0,05), sedangkan pada Sel Caco-2 kuinin (p?0,0001) dan kurkumin
(p?0,0001) berpengaruh sangat signifikan dibandingkan dengan kontrol (p?0,01)
dalam menghambat ekspresi ACE2. Selanjutnya, penambahan eksosom pada Sel
Vero dan Caco-2 signifikan lebih tinggi dalam menghambat ACE2 pada kelompok
perlakuan kuinin (p ?0,01), kurkumin (p ?0,05), dan kontrol (p ?0,05),
sementara penambahan eksosom maupun sekretom pada perlakuan DMSO tidak
berpengaruh dalam menghambat ekspresi ACE2. Berdasarkan hasil penelitian,
dapat disimpulkan bahwa penambahan senyawa bioaktif kuinin dan kurkumin
memiliki dampak penting dalam lingkungan hWJ-MSC sehingga mampu
memodulasi komposisi eksosom dan sekretom yang diproduksi oleh hWJ-MSC.
Selanjutnya, eksosom dan sekretom turunan hWJ-MSC yang diberikan kurkumin
dan kuinin menunjukkan efek penurunan yang signifikan pada ekspresi ACE2 pada
sel Vero dan Caco-2. Penelitian ini menjadi salah satu bentuk implikasi terapeutik
yang potensial dari senyawa bioaktif khususnya dalam menurunkan ekspresi ACE2
melalui eksosom, sehingga menghasilkan peluang yang baik untuk eksplorasi lebih
lanjut di bidang penelitian medis.